Medan (Pewarta.co)-Prosesi wisuda 803 lulusan Universitas Pancabudi (Unpab), Sabtu (18/1/2020), di Gedung Selecta Medan diselimuti duka.
Suasana yang gembira mendadak sedih tatkala seorang ibu maju ke depan di saat nama putrinya dipanggil.
Ibu tersebut mewakili putrinya bernama Novi Widiyanti, program studi sistem komputer yang meninggal dunia pada November lalu.
Novi Widiyanti telah mampu menyelesaikan skripsi dan harusnya diwisuda bersama ratusan teman-temannya.
Ibu yang bernama Aminah itu tampak tidak bisa membendung air matanya hingga tumpah di hadapan Rektor Unpab Dr H Muhammad Isa Indrawan SE MM dan Pembina Yayasan Profesor Haji Kadirun Yahya Hj Sri Hayati.
Sontak seluruh wisudawan beserta orang tua mahasiswa terharu dan tidak sedikit yang meneteskan air mata.
“Anak saya meninggal dunia pada 8 November 2019 lalu. Ia sakit sejak September setelah menyelesaikan skripsi,” tutur Aminah sembari tak mampu menahan tangis.
Aminah menyebutkan sakitnya hanya sebentar, anaknya mengalami demam kemudian dengan waktu yang tidak lama juga mengakibatkan komplikasi.
“Mewakilinya pada acara wisuda ini perasaan saya campur aduk, saya tidak tau apakah saya senang atau saya sedih, saya tidak tau,” ungkapnya sambil terisak.
Pihak universitas memberikan penghargaan khusus buat mahasiswi yang selama hidupnya mengenyam pendidikan di Unpab termasuk anak yang baik itu.
Piagam langsung diserahkan Rektor Unpab kepada ibu Aminah dan dilanjutkan dengan memberikan bunga agar ibu Aminah semangat dan juga sebagai simbol penghargaan buat putrinya yang telah mampu menyelesaikan skripsi dan lulus dengan baik.
“Kita apresiasi mahasiswi kita yang telah meninggal dunia dimana ibunya yang mewakilinya pada wisudanya hari ini,” kata Rektor. (gusti)