Papua (pewarta.co) – Wilayah Perbatasan RI-PNG yang aman, jauh dari peredaran miras dan Narkotika menjadi salah satu tugas berat yang harus dilaksanakan oleh Satgas Pamtas Yonif 713/Satya Tama khususnya Pos Kotis Skouw karena pos ini berada langsung di Perbatasan. Oleh karena itu Pos Kotis Skouw setiap hari selalu melaksanakan pemeriksaan setiap pelintas batas yang lewat baik itu yang berjalan kaki maupun yang naik kendaraan seperti yang dilakukan pada hari ini. Senin (04/11/2019).
Pemeriksaan kali ini dipimpin oleh Danru Jaga Serda Fahda yang dibantu oleh satu regu anggota Pos Kotis. Pemeriksaan dilakukan setiap saat, dan pada hari ini Regu Jaga di bawah pimpinan Serda Fahda berhasil mendapatkan beberapa minuman keras yaitu 10 botol Miras jenis SP 330ml, 2 botol Bir Bintang 330ml, 1 botol miras jenis Captain Moresby 750ml dan 7 kaleng miras jenis SP 330ml.
10 Botol Miras Jenis SP, 2 Botol Bir Bintang dan 1 botol Miras jenis Captain Moresbi di dapat dari M.K (50) seorang PNS laki-laki yang beralamat di Kampung Gatrentiri Kecamatan Jair Kabupaten Bovendigoel Provinsi Papua yang mengendarai mobil jenis Grand Max Open Cup berwarna hitam dengan Nopol PA 8642 J.
7 kaleng miras jenis SP di dapat dari P.B (46) laki-laki Negara PNG (Papua New Guinea), No Id E193043 yang bekerja sebagai Wiraswasta beralamat di Kainantu PNG (Papua New Guinea), mengendarai kendaraan mobil jenis Avanza warna Gold dengan Nopol DS 1998 AR. Demi keamanan, minuman keras tersebut di amankan di Pos Kotis Skouw.
Fahda selaku Danru Jaga menghimbau kepada masyarakat supaya tidak mengkonsumsi Miras atau bahkan memperjual belikannya karena efek dari Miras atau Narkotika itu pasti tidak baik dan merusak kesehatan dan bahkan merusak ekonomi keluarga karena harga Miras itu tidak ada yang murah, biasanya orang bisa beli Miras namun untuk membeli kebutuhan rumah tangga tidak bisa ini adalah sesuatu yang salah dan harus diluruskan.
MK yang membawa Miras berkata bahwa minuman ini untuk dia konsumsi sendiri bukan untuk di perjual belikan. Dirinya meminta maaf karena telah merepotkan Satgas dan merepotkan masyarakat. “Semoga saya bisa mengambil hikmah dari kejadian ini,” ucapnya penuh penyesalan. (red)