Medan (Pewarta.co) – Belum banyak kantin sekolah yang menyajikan makanan sehat. Karena itu program mengembangkan Kantin Sehat bertujuan memberi asupan gizi cukup pada anak sekolah ppatut didukung.
” Menurut data BPPOM di tahun 2019 tentang Pangan Jajanan Anak sekolah (PJAS), sebanyak 24% jajanan anak sekolah tidak memenuhi syarat. Padahal setiap harinya anak-anak menghabiskan 7-8 jam waktunya di sekolah,” kata Hendri Wijaya, Kepala SD Swasta Yapena ’45 Medan, kepada Pewarta.co di kantornya jalan Brigjen Katamso Gang Kopi kelurahan Kampung Baru kecamatan Medan Maimun, Selasa (08/10/19).
Waktu yang cukup lama ini, me nurut Hendri, mereka habiskan untuk belajar dan menikmati jajanan di sekolah. Karena itu sangat penting didirikan Kantin Sehat di sekolah sebagai pemberi asupan gizi pada generasi muda.
“Sangat disayangkan saat ini banyak anak-anak yang mengonsumsi makanan tak sehat yang bisa menganggu perkembangan tubuh dan otaknya,” sebutnya.
Sementara itu secara terpisah, MS SembiringPoster dari salah satu NGO yang bergerak mengatakan berdasarkan survai Badan Litbang Kementerian Kesehatan di tahun 2019, sekitar 44,4% anak umur 7-12 tahun, mengonsumsi energi di bawah asupan minimal. Selain itu, sebanyak 30,6% anak-anak belum mendapatkan asupan protein yang cukup. Padahal nutrisi ini sangat dibutuhkan untuk masa depannya guna menjadi sumber daya manusia yang handal.
“Sumber daya manusia itu sangat penting. Di sebuah tempat dengan sumber daya alam yang kurang tetapi sumber daya manusianya bagus, justru akan maju,” kata Direktur Eksekutif Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI), MS Sembiring.
Menurutnya, anak-anak sekolah harus semakin banyak diberikan asupan makanan alami dan higienis. Makanan tradisional dengan tampilan yang sesuai dengan kesukaan anak-anak bisa menjadi salah satu asupan alami. Jadi sedikit mengurangi makanan pabrik atau kemasan,” tegasnya.
MS Sembiring juga mengungkapkan jika kantin sehat berperan penting sebagai pemberi asupan makanan berkualitas untuk anak-anak. Tidak hanya itu pemberian makanan sehat juga perlu peran penting orang tua. (wan/red)