Medan (Pewarta.co) – Universitas Sumatera Utara (USU) kembali mencetak sejarah dengan mengukuhkan 1.898 wisudawan dalam Wisuda Periode III Tahun Akademik 2024/2025.
Wisuda berlangsung selama dua hari, Jumat–Sabtu (9–10/5/2025) di Auditorium USU dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi universitas.
Wisudawan berasal dari berbagai jenjang pendidikan Doktor, Magister, Sarjana, hingga Diploma dari seluruh fakultas di lingkungan USU.
Dengan wisuda kali ini, total alumni USU telah mencapai 266.934 orang yang tersebar dan berkontribusi di berbagai sektor pembangunan nasional.
Dalam pidatonya yang mengusung tema “Adapting to the AI Revolution: Menjadi Pemenang di Dunia Kerja Digital,” Rektor USU Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si. menyampaikan pesan kuat kepada para lulusan agar siap menghadapi realitas baru dunia kerja yang semakin terdigitalisasi.
“Gelar akademik bukan akhir, melainkan titik awal dari perjalanan panjang. Dunia kerja saat ini menuntut adaptasi, pembelajaran berkelanjutan, serta keberanian untuk menghadapi perubahan,” sebut rektor.
Rektor menekankan bahwa untuk bertahan dan unggul di era kecerdasan buatan (AI), lulusan harus membangun keunggulan khas manusia: rasa ingin tahu, empati, pengalaman hidup, dan ketekunan.
“Kemampuan untuk bangkit dari kegagalan dan fleksibilitas dalam berpikir akan menjadi nilai tambah yang tak tergantikan,” ujarnya.
Rektor juga mendorong pentingnya reskilling dan upskilling sebagai investasi masa depan. Menurutnya, mereka yang terus belajar dan aktif menjalin kolaborasi akan lebih mudah membaca peluang dan menciptakan solusi di tengah disrupsi teknologi.
Salah seorang wisudawan, Farhan Alvandi Lubis dari Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP USU, turut berbagi pandangan. Dia melihat AI bukan sebagai ancaman, tapi sebagai alat pendukung produktivitas.
“Yang penting adalah bagaimana kita memanfaatkan teknologi secara bijak. Jangan sampai dikalahkan oleh AI, tapi justru kita yang mengendalikan dan memanfaatkannya,” ujarnya.
Farhan juga menyoroti pentingnya pengalaman berorganisasi semasa kuliah sebagai bekal soft skills menghadapi dunia kerja. “Melalui organisasi, saya belajar kepemimpinan, komunikasi efektif, hingga manajemen waktu. Itu semua sangat berguna setelah lulus,” katanya.
Wisuda ini bukan sekadar perayaan akademik, melainkan momentum reflektif untuk menyiapkan generasi muda yang tangguh, relevan, dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi tantangan revolusi digital.
USU menegaskan komitmennya untuk terus menjadi kampus unggulan yang mencetak lulusan berintegritas, adaptif, dan berorientasi masa depan di tengah laju perubahan zaman. (gusti)