Paluta (Pewarta.co) – Mendapat informasi adanya seorang siswa kelas 2 Santri meninggal tidak wajar di salah satu Pondok Pesantren ( Ponpes) di Paluta,Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Roman Smaradhana Elhaj,SH.SIK.MH langsung atensi dan terus melakukan penyelidikan ke.lokasi.
Kapolres Tapsel mengatakan ke media,Selasa(14/5/2022) pihaknya masih sedang melakukan penyelidikan penyebab kematian santri AS (13) kelas 2 MTS yang ditemukan dalam kondsi sudah meninggal di Pondok Pesantren Baitur Rahman, di Desa Parahu Sorat, Kecamatan Batang Onang, Padang Lawas Utara, Sumatera Utara, dimana sekujur tubuh terdapat luka lembam yang diduga akibat dari kekerasan.
Terkabarnya ada Santri meninggal yang diduga bukan karena sakit membuat suasana di Pesantren Baitur Rahman tiba-tiba menjadi heboh terutama ketika menyaksikan salah seorang santri kelas 2 ditemukan tidak bernyawa di lokasi pondok tempat tinggalnya. Dimanan sekujur tubuhnya terlihat luka lembam disekujur tubuhnya ada dugaan, korban tewas karena dianiaya dan pelakunya di duga lebih dari satu orang.( Rts)
Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Roman Smaradhana Elhaj mengatakan, korban santri AS ditemukan dalam kondsi sudah meninggal di sekujur tubuh terdapat luka lembam yang diduga akibat dari kekerasan.
” Satreskrim Polres Tapsel masih melakukan upaya untuk. mengungkap peristiwa kematian Santri tersebut.” Ujar Kapolres. (Rts/red)