Medan (Pewarta.co) – Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia (UPMI) Medan yang memiliki julukan ‘Kampus UPMI Si Cantik Manis’ melahirkan 398 orang Sumber Daya Manusia (SDM) siap pakai.
Hal tersebut ditandai dengan wisuda sarjana dan pascasarjana yang dibagi 3 sesi dengan mematuhi protokol kesehatan.
Hal itu disampaikan Rektor UPMI, H Ali Mukti Tanjung kepada awak media usai menggelar wisuda sarjana dan pascasarjana di Auditorium H Syahruddin Siregar Kampus 2 UPMI, Jalan Balai Desa Marindal II Kota Medan, Sabtu (20/11/2021).
“Pada gelombang pertama dan kedua, wisuda sarjana (S1) dilakukan pada tanggal 28 Oktober 2021 lalu. Peserta wisudawan terdiri dari fakultas ilmu administrasi negara, ilmu hukum, pertanian, bahasa inggris, teknik sipil, teknik mesin, dan pendidikan jasmani kreasi dan kreasi,” kata Ali Mukti
Hari ini sebutnya, gelombang ketiga. Pesertanya terdiri dari (S2) magister ilmu hukum, magister ilmu administrasi negara dan sarjana ilmu ekonomi (S1).
“Sehingga total keseluruhan peserta wisudawan tahun akademik 2021 berjumlah 398 orang,” sambungnya.
Sebagai pimpinan UPMI, Ali Mukti berharap gelar yang diraih wisudawan dapat bermanfaat sebaik-baiknya. Sebab, kata Mukti, gelar tersebut merupakan bentuk pengakuan terhadap kompetensi dan sekaligus mengingat akan tanggungjawab baru
“Memang, gelar yang diraih saat ini atas kerja keras, dan ketekunan mereka selama studi di UPMI. Namun, tetap diingat bahwa dengan menyandang gelar tersebut, kini mereka (wisudawan) mengemban sebuah tanggungjawab yang baru. Mereka harus memberi sumbangsih terbaik kepada masyarakat, bangsa dan agama dengan kompetensi yang dimiliki (gelar) tersebut,” terang Mukti
Untuk itu, menurut Mukti, tidak berlebihan jika ia (UPMI) mengatakan peserta wisudawan tahun ini merupakan wisudawan terbaik dan generasi yang unggul. Karena, walaupun pada masa 2 tahun ini wabah pandemi Covid-19 telah banyak mengubah sebagian besar kehidupan manusia terutama di bidang pendidikan, kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar
“Mereka luar biasa. 2 tahun sudah pandemi Covid-19 ini mengancam tetapi semangat kita masih ada. Civitas akademika UPMI tetap memberikan pelayanan terbaik termasuk pelaksanaan wisuda saat ini. Dengan segala upaya yang dilakukan tentunya disertai dengan dukungan doa dari keluarga terlebih orangtua wisudawan,” tuturnya sembari mengucapkan selamat dan sukses kepada wisudawan di hadapan awak media
Ali Mukti yakin, alumni UPMI dapat bersaing. Dengan sikap dan kemampuan lulusan yang mandiri, dan responsive terhadap perkembangan zaman dan cakap dalam penguasaan substansi keilmuan yang diperolehnya pasti berada pada posisi sosial dan ekonomi yang lebih baik kedepannya.
“Alumni kita bisa bersaing. Lulusan kita berkompetensi, dan dan mampu menunjukkan actionnya masing-masing sesuai dengan Ilmu yang dipelajari selama di UPMI. Karna itu, sosial dan ekonomi mereka kedepan pasti lebih baik,” cetusnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua LLDikti Wilayah I Sumatera Utara, Prof Ibnu Hajar. Namun, ia lebih cenderung menjelaskan bahwa permasalahan yang sering dihadapi peserta wisudawan baru adalah perkembangan teknologi.
“Lulusan baru (sarjana) harus mampu menghadapi tantangan. Wisudawan harus siapkan diri menghadapi perkembangan teknologi informasi yang saat ini begitu cepat terjadi,” imbuhnya
Prof Ibnu juga mengingatkan kepada lulusan agar jangan merasa puas mendapat gelar sarjana. Sebab, akan ada perjalanan baru yang harus dihadapi.
“Ini awal dari perjalanan panjang hidup bagi wisudawan tersebut. Berharap mereka mensyukuri telah meraih jenjang S1 dan S2 sebagai sarjana dan pascasarjana,” kata Prof Ibnu, mengulang sambutannya kepada wartawan diacara wisuda yang ia hadiri itu.
Bahkan Prof Ibnu menilai, UPMI dalam menghadapi betapa cepatnya perkembangan teknologi informasi saat ini, ia berkeyakinan UPMI mampu menyikapinya.
“UPMI pasti melakukan perubahan. Membekali multi kompetensi kepada lulusannya seperti pengetahuan dan keterampilan. Karna, yang kita lihat saat ini, kompetensi di pasar kerja terjadi sangat ketat. Banyak pekerja asing yang masuk ke Indonesia untuk memenuhi lowongan pekerjaan. Di sisi lain, terus dibutuhkan sesuai perubahan teknologi dan mengacu kepada fakta bahwa sebagian besar pengambilan keputusan yang dilakukan oleh masyarakat dunia saat ini menggunakan data digital” jelasnya.
Bahkan, dengan hakekatnya, data digital bersifat dinamis dan akomodatif. Baik itu dalam bisnis, politik, sosial, profesional dan ilmiah menggunakan teknologi. Bahkan hampir semua aspek kehidupan manusia baik dibidang pendidikan, pemerintahan, perusahaan, perdagangan, perindustrian, kesehatan, keamanan dan sebagainya menggunakan teknologi.
Untuk itu, Prof Ibnu mengajak lulusan baru UPMI agar tetap mencermati kemajuan. Terus belajar dan mampu mengexplorasi peluang besar yang akan dihadapi kedepannya.
“Jadi tidak hanya karna indeks prestasi komulatif (IPK) saja yang tinggi. Mereka harus mampu berkreasi dan berinovasi dengan bekal keilmuan yang dimiliki,” tandasnya. (Sandy/Red)