Medan (pewarta.co) – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Dr HT Erry Nuradi menyampaikan bahwa kondisi fisik ruas tol di seksi I Tanjung Morawa-Perbarakan sepanjang 10,3 km sudah siap dilalui untuk menghadapi arus mudik Lebaran Idul Fitri 1439 H/2018 M. Begitu juga untuk ruas Helvetia-Marelan akan dapat digunakan sebelum terhubung ke Tanjung Mulia (Belmera).
Hadir dalam peninjauan tersebut Kepala BPN Sumut Bambang Priono, Kepala BBPJN Wilayah II Paul Ames Halomoan, Plt Bupati Deli Serdang Zainudin Mars, Wakil Walikota Medan Akhyar Nasution. Sementara Gubsu didampingi sejumlah pimpinan OPD terkait kesiapan arus mudik Lebaran tahun ini.
Setelah jalan tol diresmikan Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu, kata Gubsu, ada beberapa seksi yang belum tuntas seperti seksi I dan VII untuk Tanjung Morawa-Tebing Tinggi, serta seksi I Tol Binjai-Medan (Tanjung Mulia). Namun saat ini sejumlah bagian sudah siap dan dapat dilalui untuk digunakan sebagai pengurai kemacetan saat memasuki arus mudik/balik Lebaran tahun ini.
“Kita tahu untuk menggunakan jalan tol dari Medan, itu pintu Tol Tanjung Morawa cukup panjang macetnya. Jadi untuk seksi I (Tanjung Morawa-Perbarakan) sudah selesai dan menambah panjang jalan tol yang selama ini ada. Yang terpenting adalah bisa mengurai kemacetan itu,” ujar Gubsu Erry Nuradi saat meninjau langsung ke lokasi jalan tol.
Disebutkan Erry, bahwa untuk seksi VII (Sei Rampah-Tebing Tinggi) hanya menyisakan tiga bidang lagi yang dalam proses konsinyasi dan diharapkan proses pembebasan lahannya selesai. Pun begitu, pembangunan katanya terus berjalan dan sedang pengerasan. Sehingga ditargetkan selambatnya selesai akhir tahun mendatang. Dengan demikian seluruh ruas tol mulai dari Binjai hingga Tebing Tinggi sudah bisa dimanfaatkan menjelang 2019.
“Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak baik BPN, Jasa Marga, Waskita Karya, Kementerian PU-PR, dan juga pengelola MKTT (Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi) serta kepala daerah yang banyak mendukung pembebasan lahan dan masyarakat yang ikut membantu. Karena pembangunan tidak hanya sampai di sini saja, tetapi juga direncanakan sampai Siantar, Parapat, dan Kuala Tanjung yang merupakan rencana Trans Sumatera,” jelasnya.
Sementara untuk penggunaan ruas Tol Tanjung Morawa-Perbarakan sepanjang 10,5 km, kata Gubsu, kemungkinan akan dapat dibuka segera. Prosesnya menunggu perizinan dan penyesuaian tarif serta kesiapan lainnya. Sedangkan menjelang Lebaran, akan diberikan gratis kepada masyarakat selambatnya H-7, meskipun semuanya tergantung kepada proses izin yang terus didorong agar secepatnya dikeluarkan. “Secara fisik ini sudah bisa kita gunakan. Jadi informasi yang saya terima, meskipun belum 10 persen, tetapi bisa digunakan untuk mengurai kemacetan,” katanya.
Terkait masalah pembebasa lahan, Direktur Teknik PT Jasa Marga Kualanamu Tol Agus Choliq mengatakan bahwa untuk seksi VII Tanjung Morawa-Tebing Tinggi terkendala pada persoalan ahli waris, sehingga secara prinsip masyarakat sudah bersedia melepaskan tanahnya. Ada tiga bidang yang sedang dalam proses konsinyasi. Sehingga pada umumya, di lapangan tidak ada masalah. Diperkirakan akan selesai Oktober mendatang.
“Untuk penggunaannya (arus mudik lebaran) mungkin H-7 sampai H+ (pasca lebaran). Mudah-mudahan Jumat (8/6/2018). Jadi begitu keluar (izinnya), Sabtu (9/6/2018) kami bisa fungsionalkan. Kalau untuk jumlahnya rata-rata 15 ribuan perhari, dan diperkirakan nanti saat lebaran bisa melonjak ke 27 ribuan,” terangnya.
Sedangkan untuk seksi I Binjai-Medan, dari 2,7 km sudah dapat digunakan dari mulai pintu tol Helvetia ke pintu tol Marelan. Tinggal menunggu penyelesaian 1,5 km lagi dari Marelan ke Tanjung Mulia. (red)