Lubukpakam (Pewarta.co) – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara menjadi salah satu yang ditunjuk BPS Pusat dalam pembinaan Desa Cantik (Desa Cinta Statistik) dengan 100 Desa Cantik di Indonesia.
Sumut sendiri kebagian 4 desa Cantik yang dibina BPS pusat. Namun BPS Sumut juga ada melakukan pembinaan 100 desa Cantik tingkat provinsi. “Pemda, terutama kepala desa sangat antusias untuk program desa Cantik ini,” kata Syech Suhaimi, Kepala BPS Sumut Selasa (28/9) pada workshop wartawan dalam rangka Pembinaan dan Ekspose Data Sosial Ekonomi Sumut tahun 2021 di Hotel Thong’s Inn Lubukpakam.
Tampil sebagai narasumber dalam workshop itu Koordinator Fungsi (KF) Distribusi BPS Sumut Dinar Butar-butar, Koordinator Fungsi Produksi BPS Sumut Dwi Prawoto, KF Neraca Wilayah dan Analisis Statistik (Nerwilis) Taulina Anggrarani, Statistisi Madya, Frits Fahridws Damanik dan Nizaruddin
Menurutnya pembangunan nasional tak bisa dicapai oleh satu pihak saja, tapi perlu kolaborasi dengan banyak pihak, termasuk dengan media massa. “Perlu dukungan media massa untuk memasyarakatkan statistik,” katanya.
Suhaimi juga mengungkapkan, kini BPS Sumatera Utara menuju Satuan Kerja (Satker) Berpredikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) melalui Survei Hasil Penilaian Reformasi Birokrasi (SHPRB) yang dilaksanakan mulai 4 Oktober 2021.
Syech menjelaskan untuk Satker Menuju WBK, ada SHPRB yang mulai Oktober ini dengan mensurvei masyarakat (responden) secara acak. Untuk itu bagi masyarakat yang jadi responden dengan masuknya SMS Blast mohonlah dijawab sejujurnya dan penuhi persyaratannya. SMS blast dibuat oleh Kemenpan RI. “Tahun lalu tak lolos karena banyak yang jawab tak sesuai persyaratan,” ungkapnya.(gusti/red)