Medan (pewarta.co) – Sampah dapat merugikan bila tidak dikelola dengan baik, sebaliknya sampah akan memberikan manfaat jika dikelola dengan semestinya. Untuk itu diperlukan penanganan dan kesadaran untuk mengelolanya.
Tim Adiwiyata SMPN 10 Medan mengolahnya menjadi Eco Enzyme guna memanfaatkan limbah organik yang sering terbuang begitu saja. Pengolahannya dipandu Penggiat Lingkungan Paris Sembiring, belum lama ini di halaman SMPN 10 Jalan Jamin Ginting KM 4,5 Medan.
Kepala SMPN 10 Medan Medan Drs H Rajo Batubara MPd mengungkapkan terima kasihnya kepada Paris Sembiring yang telah mengajarkan cara mengolah limbah organik berupa kulit buah dan sayuran menjadi produk yang sangat banyak manfaatnya.
“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan tumbuhnya kesadaran seluruh warga sekolah dan masyarakat dalam mengelola sampah,” kata Rajo Batubara didampingi Koordinator Adiwiyata Nurhaida SPd kepada pewarta.co, Jumat (26/3/2021).
Sementara itu dalam pelatihan itu Paris Sembiring menjelaskan Eco Enzyme merupakan cairan ajaib yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, tanaman dan binatang. Eco Enzyme diperolah dari hasil olahan fermentasi limbah dapur organik seperti kulit buah dan sayuran ditambah air dan molase (yaitu campuran gula merah, gula putih dan air).
“Hasil fermentasi ini memiliki banyak manfaat dan membantu menghemat biaya karena dapat digunakan seperti pupuk, pestisida, insektisida, pembersih rumah tangga, bahkan antiseptik,” kata Paris.
Untuk menghasilkan eco enzyme, sebut Paris, limbah organik berupa kulit buah dan sayuran dicuci bersih kemudian dipotong kecil dan dicampur dengan molase atau boleh diganti dengan gula merah serta ditambah air dengan perbandingan 3 : 1 : 10 (3 bagian limbah organik : 1 bagian molase : 10 bagian air).
“Campuran ini disimpan selama 3 bulan dalam wadah tertutup dan dibuka secara berkala untuk mengeluarkan gas hasil fermentasinya,” lanjutnya.
Dijelaskannya lagi, sampah akan mengeluarkan gas metana yang menjebak panas lebih banyak daripada gas karbondioksida sehingga memperburuk pemanasan global.
Menurutnya proses pembuatan eco enzyme akan menghasilkan gas ozon yang dapat mengurangi karbodioksida sehingga akan mengurangi efek pemanasan global tersebut.
Ia meyakini jika limbah dapur setiap rumah diolah menjadi eco enzyme, maka gas metana dan polusi lain yang dihasilkan akan dapat berkurang secara signifikan dan pada akhirnya dapat dihentikan.
“Pemanasan global juga dapat diatasi dan dapat membantu memperbaiki iklim,” pungkasnya. (gusti/red)