Medan (Pewarta.co)-Ekonomi Sumatera Utara terpantau mulai membaik sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional.
“Pemulihan ekonomi kita perkirakan terus berlanjut hingga triwulan IV 2020. Secara keseluruhan tahun 2020, ekonomi Sumut akan lebih rendah dari tahun sebelumnya
akibat pandemi,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (BI Sumut), Soekowardojo pada Bincang Bareng Media (BBM) di Kantor BI Sumut, Jumat (29/1). Kegiatan itu juga berlangsung secara virtual dengan aplikasi zoom.
Soekowardojo menuturkan pemulihan ekonomi diharapkan terus berlanjut hingga tahun 2021 dengan mengupayakan sinergi melalui satu prasyarat dan lima strategi respon kebijakan.
Ia merincikan, satu prasyarat tersebut adalah penanganan kesehatan melalui vaksinasi dan disiplin protokol Covid untuk pemulihan ekonomi ke depan.
Kemudian, lima strategi respon kebijakan yang perlu terus diperkuat tersebut diantaranya, pembukaan sektor produktif dan aman, percepatan stimulus fiskal (realisasi anggaran), peningkatan kredit dari sisi permintaan dan penawaran, stimulus moneter dan kebijakan makroprudensial serta digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya UMKM.
Soekowardojo juga mengungkapkan, perekonomian Sumut 2021 diprediksi menguat seiring dengan pulihnya ekonomi.
“Perkembangan vaksin menjadi kunci berlanjutnya recovery pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Disebutkannya, pemulihan ekonomi didorong oleh kenaikan permintaan domestik dan eksternal. Ekspor diprediksi meningkat didorong oleh membaiknya aktivitas industri hilir di negara tujuan utama sejalan dengan vaksinasi di berbagai negara yang berlangsung cepat.
Selain itu, percepatan pembangunan pemerintah dan swasta yang sempat melambat atau tertunda di tahun 2020 diperkirakan akan mendorong perbaikan investasi. Berbagai langkah penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah baik dari sisi kesehatan maupun pemulihan ekonomi diprediksi mendorong konsumsi pemerintah.
Menurutnya, momentum pemulihan ekonomi pada triwulan III 2020, juga tercermin oleh perkembangan ekonomi secara triwulanan yang meningkat tajam menjadi 3,13% (qtq) dari triwulan sebelumnya yang terkontraksi hingga -5,00% (qtq). Namun, secara kumulatif (c-t-c), pertumbuhan ekonomi Sumut terkontraksi hingga -0,3% imbas pandemi.
“Memasuki triwulan IV 2020, konsumsi rumah tangga tercatat mulai pulih ditopang oleh perkembangan kasus konfirmasi Covid-19 sampai dengan akhir Desember yang cenderung lebih landai dibandingkan triwulan III 2020,” katanya.
Disebutkannya, kegiatan belanja masyarakat mulai meningkat terkonfirmasi oleh pergerakan google mobility report untuk retail, grocery
serta kenaikan transaksi e-commerce.
(gusti)