Medan (pewarta.co) – Seluruh kepala daerah di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) diharapkan mampu melihat dan memanfaatkan potensi pangan lokal guna mendukung swasembada pangan di daerah ini. Karena kebutuhan pangan ke depan semakin meningkat.
Demikian disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Drs Eko Subowo MBA dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Gubsu Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset dan SDA Drs Elisa Marbun pada acara Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38, yang dirangkai dengan Peringatan Hari Krida ke-46 dan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumut Tahun 2018 di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) Jalan Gatot Subroto Medan, Rabu (5/9/2018).
“Melalui berbagai kegiatan ini diharapkan seluruh kepala daerah di Provinsi Sumatera Utara memanfaatkan potensi lokal yang ada di daerah masing-masing untuk meningkatkan cadangan pangan, guna mewujudkan kemandirian pangan,” ujar Pj Gubernur.
Eko Subowo juga mengajak seluruh komponen pelaku pertanian agar sekuat tenaga bekerja keras meningkatkan produksi bahan pangan guna dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Sumut, maupun membantu pasokan untuk daerah yang membutuhkan. “Dengan mayoritas penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani, kita harus yakin bahwa kita mampu memenuhi kebutuhan pangan kita dari produksi sendiri,” katanya.
Tantangan dunia kedepan saat ini, katanya, semakin berat, khususnya masalah pangan yang menjadi isu sangat krusial, dimana jumlah kebutuhan pangan terus meningkat, harga pangan yang fluktuatif, adanya perubahan iklim dan bencana alam, serta sumber daya alam yang semakin terbatas dan terdegradasi.
Untuk mengatasi hal tersebut, lanjutnya, perlu adanya kerja sama seluruh elemen masyarakat. Terutama bersinergi dengan kelembagaan petani, memanfaatkan sumberdaya yang ada dalam membangun pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan, menuju “Sumut Lumbung Pangan”.
Karena itu, seluruh elemen masyarakat diharapkan, dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan rawa yang mencapai 78.871 hektare, yang tersebar di beberapa kabupaten/kota. Diantaranya, ada di kabupaten Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Simalungun dan Toba Samosir yang telah memanfaatkan lahan rawa lebak (rawa dataran tinggi) menjadi lahan persawahan. Sementara kabupaten/kota lainnya seperti Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Asahan dan Tanjung Balai sebagian besar memanfaatkan rawa pesisir menjadi perkebunan sawit dan perikanan.
“Dan dari luas lahan rawa yang dimiliki Sumatera Utara tersebut hanya terdapat 42,46 persen lahan rawa yang dapat dikembangkan. Melihat kondisi tersebut diharapkan pemerintah dan masyarakat dapat mendukung optimalisasi pemanfaatan lahan rawa sebagai lahan persawahan,” katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumut Dahler Lubis, sebagai panitia penyelenggara mengatakan, peringatan Hari Pangan Sedunia adalah sebuah momentum yang mengingatkan bahwa kekuatan setiap negara ditentukan oleh kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakatnya secara berkelanjutan.
“Tujuannya untuk membangun kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di tingkat keluarga, regional dan nasional. Sekaligus menumbuhkan dukungan dan partisipasi masyarakat guna mewujudkan ketahanan pangan nasional,” kata Dahler.
Dahler mengatakan acara HPS 2018 juga juga dirangkaikan dengan berbagai kegiatan antara lain Lomba Cipta Menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal, Kontes Ternak, Inseminasi Buatan dan Vaksinasi Massal, Pameran Bazar Pasar Murah dan Pemberian Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tingkat Provinsi. “Pemenang Lomba Cipta Menu B2SA yang dilaksanakan hari ini akan menjadi duta Sumut pada even nasional Lomba Cipta Menu B2SA yang akan dilaksanakan di Kota Banjarbaru Provinsi Kalsel tanggal 18 Oktober 2018,” jelasnya.
Turut Hadir pada kesempatan tersebut Kadis Kehutanan Provinsi Sumut Alen Purba, Wakil Bupati Simalungun Amran Sinaga, Wakil Walikota Tanjung Balai Ismail dan mewakili bupati/walikota se-Sumut, serta para petani, peternak dan perkebun dari kabupaten/kota di Sumut. (red)