Medan (Pewarta.co)-Majelis Pimpinan Wilayan (MPW) Pemuda Pancasila Sumatera Utara (Sumut) menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-XIV di Hotel Santika Dyandra, Jalan Kapten Maulana Lubis, Jumat, (4/2/2022) malam.
Pada muswil PP Sumut ke-XIV dihadiri langsung Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila (PP), Japto Soelistyo Soerjosoemarno, yang sekaligus membuka acara tersebut.
Kedatangan Japto beserta rombongan disambut Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Ketua MPW PP Sumut Kodrat Shah, Ketua Panitia Muswil XIV PP Sumut M Rahmaddian Shah SH dan beberapa pengurus MPW PP Sumut bersama para kader.
Setibanya di Hotel Santika, Jalan Maulana Lubis, Kecamatan Medan Petisah, Ketua MPN Pemuda Pancasila, Japto Soelistyo Soerjosoemarno, disematkan ulos sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan lalu dilanjutkan dengan sambutan tarian daerah.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Muswil XIV PP Sumut, M Rahmaddian Shah mengucapkan terima kasih telah dipercaya untuk menjadi panitia.
“Muswil XIV ini dapat berjalan berkat bimbingan Ketua MPW PP Sumut tanpa mengeluarkan satu proposal pun. Saya pastikan tidak ada meminta kepada kepala daerah. Terima kasih kepada donator dan panitia hingga berlangsungnya kegiatan ini,” ujarnya dalam sambutan.
Diketahui, Ketua MPW Pemuda Pancasila (PP) periode 2017-2022, Kodrat Shah, kembali mendaftarkan diri sebagai calon ketua MPW PP Sumut periode 2022-2027.
Kodrat Shah mendaftarkan diri dengan membawa berkas-berkas admistrasi seperti surat pernyataan, kartu tanda anggota dan surat dukungan dari DPC Kabupaten Kota di Sumut.
Kodrat Shah mengaku, bahwa dirinya telah mendapat dukungan 100 persen dari DPC kabupaten/kota.
Namun dirinya juga berharap adanya calon lain yang maju sebagai calon ketua MPW PP Sumut.
“Ya kalau tidak ada calon lain maka aklamasi. Saya juga berharap ada yang lain maju, kenapa tidak. Nanti saya bisa jadi penasehat. Nantinya jika ada yang berminat juga jadi ketua, minimal 12 dukungan lah dari kabupaten/kota,” jelasnya.
Lanjut Kodrat Shah, dirinya bersama pengurus jajaran yang hadir berterima kasih pada ketua umum yang telah memberikan izin agar musyawarah bisa dilaksanakan lebih awal.
“Tidak ada propasal untuk kegiatan apapun dikepemimpinan saya. Muswil ini saya tanya sama ketua panitia gimana, katanya cukup dan untuk ini saya ucapkan terima kasih. Mohon maaf kalau saya keras, karena kalau aturan tetap harus saya lakukan dan Alhamdulillah, MPW Sumut mendapatkan penghargaan terbaik se Indonesia,” ucapnya
Dalam kepengurusan, lanjut Kodrat, dirinya menegaskan jika adanya kepengurusan yang melakukan kesalahan maka tidak akan memberikan mandat tugas.
“Hal ini kita lakukan agar orang tersebut sadar. Saya berterima kasih kepada semua kader anggota PP yang telah bersama-sama saya. Di masa pendemi PP turun membantu masyarakat membagikan sembako. Karena dukungan dan desakan ketua-ketua MOC saya siap memimpin PP untuk 5 tahun ke depan,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Umum, H Japto S Soerjosoemarno mengatakan yang paling penting idealisme yang membuat kita berkumpul, program yang jelas untuk mencari inspirasi. Hingga persatuan dan persaudaraan tetap terjaga.
“Bangsa kita kalau rapat selalu ribut, namun di PP tidak pernah, ini yang saya banggakan. Untuk evaluasi saya tegas, banyak dari kita yang menjadi lumbung suara pada pileg, pilpres yang seperti ini harus kita tarik keluar dari pemuda Pancasila. Semua ketua MPW yang terpilih harus melalui 6 bulan masa percobaan. Untuk Sumut harus membuat program, seperti yang kita lakukan di muswil kita yaitu peningkatan pendidikan, pendapatan dan kesehatan.
Tugas kita adalah untuk meneruskan cita-cita pendiri organisasi,” kata Japto.
Sementara itu, dalam kesempatan muswil ke-XIV, Wakil Gubernur Sumatera Utara, H Musa Rajekshah mengatakan bahwa dirinya bangga menjadi kader pemuda Pancasila.
“Saya secara pribadi bangga menjadi kader Pancasila dan tak malu mengakui saya sebagai kader Pancasila. Karena atas dukungan pemuda Pancasila mendukung saya dan bapak Edy Rahmayadi untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara,” katanya.
Lanjut ijek, militansi kader Pemuda Pancasila tidak diragukan lagi, ormas satu-satunya teruji militansi hanya PP.
“Kalau ada orang Indonesia yang tak kenal pemuda Pancasila, maka bukan warga Indonesia. Pemuda Pancasila sudah menunjukkan eksistensinya ada yang menjadi pejabat ditingkat paling bawah hingga atas. Saya setuju dengan apa yang disampaikan ketua nasional untuk membuat sekolah atau yayasan untuk membantu mencerdaskan kehidupan bermasyarakat. Saya sebenarnya datang bisa juga dikatakan sebagai kader pemuda Pancasila. Saya ingin menjadi generasi yang diharapkan bangsa yang terhindar dari narkoba dan menjadi kader pemuda Pancasila yang berkualitas,” tutupnya. (ril)