Jakarta (Pewarta.co)- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI mengapresiasi komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar dalam pembangunan perempuan dan Perlindungan terhadap anak.
Apalagi, pembangunan ini dilakukan Pemkab Kampar hingga ke pelosok desa di kabupaten tersebut.
Dari Segi pendidikan dan pembangunan Manusia Kampar terus berupaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan serta kualitas hidup maupun mengurangi angka kamiskinan dan angka putus sekolah, walau ada beberapa desa di Kampar yang saat ini masih berada dalam Kawasan Hutan Suaka Margasatwa Rimbang Baling, ini salah satu kendala dalam pembangunan baik ekonomi, pendidikan maupun infrastruktur.
Namun kita trerus berupaya membuka keterisolasian daerah dengan pembangunan jalan interpretasi, jaringan listrik.
Kami sangat mengapresiasi Pemkab Kampar dalam upaya dan komitmen dalam peningkatan kualitas pendidikan, Infrastruktur, Ekonomi dan Kesehatan.
Hal tersebut dikatakan oleh Titi Eko Rahayu, Staf Ahli Bidang Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak RI saat menerima Kunjungan Penjabat Bupati Kampar Kamsol di Kantor Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak RI di Jakarta, Jumat, (8/7/2022).
Pada kesempatan tersebut Pj Bupati Kampar Kamsol menyampikan kondisi terkini dalam pembangunan perempuan dan perlindungan terhadap anak begitu juga permasalahannya yang dihadapi oleh pemerintah Kabupaten Kampar.
“Kami mengapresiasikan kabupaten kampar dengan membawa pembangun ke tingkat desa dan tingkat kelurahan , wilayah itu yang harusnya kita sentuh karna desa memiliki potensi sumberdaya yang besar, juga memiliki sumber daya yang partisipasi masyarakat di tingkat desa jauh lebih besar dan lebih mempunyai nuansa dan kekhasan,” kata Titi Eko Rahayu yang didampingi Sri Prihantini Lestari WIjayanti Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Pemenuhan Hak Anak kementrian PPPA, Nanang Aminudin Rachman, Analis Kebijakan Ahli Madya pada Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Perlindungan khusus anak kementrian PPPA.
Perempuan dan anak itu termasuk kelompok yang rentan mengalami kekerasan dan diskriminasi, padahal potensinya luar biasa ketika perempuan dan anak ini diberikan kesempatan untuk pertartisipasi untuk maju” Kata Titi Eko Rahayu.
Dikatakan Titi Eko Rahayu bahwa terhadap komitmen Pj Bupati Kampar dalam pembangunan anak dan perempuan sampai ke Desa kami tidak mempunyai kewenangan di tingkat desa tentunya kami juga berkoordinasi dengan kementerian lembaga yang memiliki wilayah sampai ke tingkat desa khususnya kementrian desa untuk dapat melakukan MOU dengan Kementerian Desa.
“Kerja sama mengembangkan desa ramah perempuan dan anak itu menjadi titik awal membawa pembangunan kebutuhan semua kelompok masyarakat,” kata Titi Eko Rahayu.
Sekali lagi kami mengapresiasi atas komitmen kabupaten kampar dalam pembangunan anak komitmen untuk pembedayaan perempuan.
“Dan juga kami mengapresiasi bapak bupati karna dari catatan kami kampar menjadi satu dari 216 Kabupaten yang menerima DAK Non fisik Perlindungan Perempuan dan Anak tahun 2021, Kampar memiliki Adminitrasi tertinggi yang merupakan hasil dari kementrian keuangan,” kata Titi Eko Rahayu
Sebelumnya Pj bupati kampar Kamsol menyampaikan ekspose menyampaikan mengenai masalah langkah strategis terhadap arah kebijakan nasional, kami terus akan berkoordinasi dengan beberapa kementrian sehingga program yang ada di daerah sejalan dengan Kementrian sehingga target yang dicapai Kementerian bisa kita suport dengan kinerja kabupaten kota,” kata Kamsol yang pada kesempatan tersebut didampingi Kepala Dinas Pemerintahan Dan Desa Kabupaten Kampar Loekmansyah Badoe, Kadis Komimfo dan Persandian Kabupaten Kampar Yuricho Efril, Kepala Dinas PPKBP3A diwakili Kabid Perlindungan Anak Satiti Rahayu.
“Masalah perempuan dan anak yang ada di Labupaten Kampar saat ini kita memberikan edukasi kepada anak untuk sekolah, paling tidak Kampar harus masuk pada tingkat belajar 12 Tahun,” tambah Kamsol.
Di kampar, ada tiga filosopi yang dipegang erat dan menjadi dasar pembangunan yakni tali bapilin tigo, tigo tungku sajoangan artinya ada sinergitas Pemerintah, Ninik Mamak dan tokoh adat alim ulama.
Kampar juga sangat dikenal dengan sebagai serambi mekkah Provinsi Riau ini tak terlepas dari pendidikan dan masyrakat yang religius, mayoritas pendidikan agama.
“Selain itu Pemerintah Kabupaten Kampar mendorong pemberian insentif kepada guru PDTA dan karna pendidikan Agama yang kuat sehingga anak-anak di kabupaten kampar tidak terpengaruh dengan hal – hal nrgative dan lingkungan yang tidak sehat karena telah di dasari dengan pendidikan agama yang kuat,” pungkasnya. (J/red)