Tanjungbalai (Pewarta.co)-Polres Tanjungbalai siap benahi kekurangan-kekurangannya dalam hal pelaksanaan tugas sebagai pelindung dan pelayanan masyarakat.
Penegasan tersebut disampaikan Kapolres Tanjungbalai, AKBP Putu Yudha Prawira SIK MH di hadapan Tim Pengawasan dan Pemeriksaan (Wasrik) Itwasda Polda Sumut Tahap II TA. 2020 (Aspek Pelaksanaan dan Pengendalian) yang dipimpin oleh Kombes Pol Rio Nababan.
“Kami selalu sampaikan kepada seluruh anggota sekalipun jumlah personel kita sedikit namun kita tidak boleh kalah dalam hal melaksanakan tugas,” ujar Kapolres Tanjungbalai, AKBP Putu Yudha Prawira SIK MH yang didampingi Wakpolres, Kompol Jumanto.
Selain itu, mantan Kasat Reskrim Polrestabes Medan ini juga menyampaikan permohonan maafnya.
“Kami juga menyampaikan pemohonan maaf atas penerimaan atau penyambutan kami yang kurang baik atau kurang berkenan. Inilah kami apa adanya. Kami mohon maaf yang sebesar besarnya. Saya juga berharap semoga Wasrik Itwasda tahap II ini dapat berjalan dengan lancar di Polres Tanjungbalai. Dan saya berharap kepada Ketua Tim dan seluruh rombongan pada kesempatan bahagia ini melakukan pemeriksaan secara maksimal. Kami harap tim menemukan kekurangan-kekurangan kami yang nantinya mungkin bisa kami perbaiki ke depan dalam hal pelaksanaan tugas,” ungkapnya.
Oleh karena itu, kata Kapolres, pihaknya memohon kepada tim untuk menyampaikan kekurangan Polres Tanjungbalai bila ditemukan.
“Kami juga mohon kepada Bapak Ketua Tim kiranya apapun yang menjadi temuan di Polres Tanjungbalai ini agar tidak menjadi kesalahan yang dibawa ke polda dan semoga kami bisa memperbaikinya,” pungkas mantan Kasubdit III/Tipikor Ditreskrimsus Polda Sumut ini.
Sementara itu, Ketua Tim Wasrik Itwasda Polda Sumut Tahap II TA. 2020, Kombes Pol Rio Nababan mengucapkan terima kasih atas sambutan Kapolres Tanjungbalai.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Kapolres dan rekan-rekan yang sudah menerima kami sangat luar biasa. Saya mohon maaf apabila ada perkataan dan perbuatan saya yang tidak berkenan mulai hadir ke Polres Tanjungbalai ini sampai sekarang,” katanya.
Menurutnya, personel Polres Tanjungbalai tidak menjadikan kegaitan Wasrik sebagai ‘momok’ yang menakutkan.
“Jangan takut akan kegiatan wasrik ini. Tetapi tidak juga dengan serta merta menganggap bahwa wasrik itu begitu-begitu saja. Kita berhadapan dengan wasrik bukan sekali dua kali saja bahkan sudah puluhan kali. Apabila sudah ada temuan di kegiatan sebelumnya otomatis jangan ada temuan yang ditemukan secara berulang ulang,” ungkapnya.
Ditambahkannya, bahwa Kapolres Tanjungbalai telah menjelaskan kondisi Polres Tanjungbalai yang sesungguhnya.
“Tadi sudah dijelaskan oleh Bapak Kapolres bahwa jumlah personel Polres Tanjungbalai sebanyak 304 personel. Saya ingin mengajak Bapak Kapolres agar sebayak 304 personel ini apakah mau. Maksud Saya di sini adalah mau untuk belajar. Sekalipun jumlah personel sedikit namun tidak jadi halangan untuk kita lebih semangat dan mau untuk belajar. Jangan kurangi kinerja kita dengan alasan kita sudah tua, karena negara tidak pernah mengurangi hak-hak kita menjadi Polisi ini,” tambahnya.
Apabila tidak bisa dilakukan karena fisik yang sudah melemah, kata Rio, yang terpenting lakukanlah semaksimal mungkin.
“Saya harap setelah kegiatan wasrik ini agar ditunjukkan yang terbaik. Saya berharap dari intinya itu semua tetap lah semangat. Berikan terbaik bagi instansi, tetap lah mau belajar, pintar saja tidak cukup, tetapi harus menjadi yang baik,” pungkasnya. (rks)