Brastagi (Pewarta.co)-Arus lalulintas pada malam pergantian tahun 2020 di jalur wisata Brastagi, Tanah Karo terlihat lengang pascapesta kembang api untuk menyambut Tahun 2020.
Dirlantas Polda Sumut Kombes Pol Kemas Ahmad Yamin saat dijumpai di Pos Lantas Doulu mengaku arus lalulintas di jalur wisata Brastagi Lengang dikarenakan pihaknya sudah menurunkan tim urai kemacetan yang terdiri dari 16 personel.
“16 personel itu terdiri dari 8 personel dari Polres Tanah Karo dan 8 personel dari Polrestabes Medan,” kata Yamin, Rabu, 1 Desember 2020.
Biasanya, kata pria dengan melati tiga dipundaknya ini menyatakan kemacetan arus lalin saat malam pergantian tahun bisa terurai sekitar pukul 05.00 WIB pagi.
Setelah ia mendapat informasi tersebut, sambung Yamin, pihaknya langsung mencari tahu titik permasalahan yang ada sehingga saat Brastagi menjadi tempat tujuan untuk memeriahkan malam pergantian tahun selalu kemacetan bisa teratasi sekitar pukul 05.00 WIB.
“Pertama kita buat tim urai yang menggunakan sepeda motor dan terdiri dari 16 personel lantas. Tugas mereka untuk melakukan penguraian apabila terjadi kepadatan volume kendaraan,” kata Yamin.
Dalam kasus kepadatan volume kendaraan di jalur wisata Brastagi dan Danau Toba pihaknya melibatkan empat polres, masing-masing Polres Tanah Karo dan Polres Langkat untuk urusan Brastagi dan Polres Siantar dan Polres Simalungun untuk gawean Danau Toba.
“Jadi keempat Polres ini, masing-masing personel lantasnya melakukan pengaturan dan penguraian saat kemacetan terjadi,” ujarnya.
Biasanya, akunya, kepadatan volume kendaraan terjadi di jalur wisata seperti Brastagi dan Danau Toba kalau ada kendaraan yang mogok dan bencana alam seperti longsor.
“Makanya, selain tim urai, pihaknya juga menyiagakan mobil derek yang standby dibeberapa titik seperti di dekat pos pelayanan dan pos pengamanan yang ada di jalur wisata Brastagi dan Danau Toba,” terangnya.
Mengenai apakah ada terjadi kepadatan volume kendaraan saat perayaan malam pergantian tahun, Yamin mengutarakan selama tidak ada perubahan arus lalulintas dan jalur alternatif, situasi lalin lancar.
“Tidak ada jalur alternatif yang dilewati pengendara saat perayaan malam pergantian tahun ini,” ungkapnya.
Ia mengaku memang Ops lilin Toba 2019 akan berakhir pada Rabu (1/1/2020), namun pihaknya akan terus melakukan pengaturan di jalur wisata sampai pada Minggu (5/1/2020).
“Kita melakukan hal itu, untuk mengantisipasi arus balik, mengingat saat merayakan malam pergantian tahun, banyak masyarakat yang ke Brastagi dan Danau Toba,” ujarnya.
Sementar itu, Kasatlantas Polres Tanah Karo AKP A Ridwan Harahap mengaku setiap perayaan malam pergantian tahun mulai dari Pancurbatu sampai ke Brastagi mengalami kepadatan volume kendaraan.
“Dan berhasil mengurai kemacetannya sekitar jam 5 pagi. Saya mengaku tahun ini, kepadatan volume kendaraan di Pancurbatu dan Brastagi bisa terurai sekitar pukul 1 dini hari. Ini semua karena sistem yang diberikan pak Dirlantas Polda Sumut,” katanya.
Orang nomor satu di Satlantas Polres Tanah Karo ini mengaku pihaknya mendapat perintah dari Dirlantas Polda Sumut Kombes Pol Kemas Ahmad Yamin untuk menentukan tempat derek bagi mobil yang mengalami kerusakan atau mogok.
“Teknisnya untuk menurunkan mobil derek dengan jarak 48 km. Jadi, di mana lokasi mobil mogok, kedua Polres ini akan saling berkoordinasi untuk cepat mengatasinya sebelum terjadi perlambatan yang mengakibatkan kepadatan volume kendaraan,” terang Ridwan.
Masih dikatakan pria dengan balok tiga dipundaknya ini, dalam perayaan malam pergantian tahun ini tidak ada terjadi lakalantas, terutama sepeda motor.
Untuk wilayah yang acapkali mengakibatkan kepadatan volume kendaraan yakni dari Desa Doulu menuju Taman Hutan Raya (Tahura).
“Untuk daerah itu, yang kita sanksikan yakni tanah longsor dan mobil rusak atau mogok,” katanya.
Ia mengaku, selama dirinya bertugas sebagai personel lantas selama 8 tahun di Polres Tanah Karo, malam pergantian tahun 2020 ini yang paling sukses.
“Karena kemacetan bisa terurai sekitar jam 1 pagi dinihari tadi,” ujarnya. (Dedi/rel)