Pandeglang (Pewarta.co)-Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melakukan peninjauan lokasi terdampak gempabumi M 6,6 di wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu (15/1/202).
Peninjauan itu sekaligus menjadi wujud bahwa negara hadir untuk memberikan dukungan penuh kepada warga terdampak.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam press releasenya menyampaikan, adapun lokasi pertama yang dikunjungi adalah gedung UPT Puskesmas DTP Sumur yang berlokasi di Jalan raya Taman Nasional Ujung Kulon, Desa Kertajaya, Kecamatan Sumur.
Dalam peninjauan di lokasi tersebut, Suharyanto melihat kondisi gedung fasilitas kesehatan yang mengalami kerusakan khususnya di bagian langit-langit dan beberapa dinding retak di lantai dua.
Suharyanto berharap agar kerusakan tersebut dapat segera diperbaiki sehingga pelayanan kesehatan masyarakat dapat segera dilakukan. Tentunya perbaikan tersebut harus lebih baik dan memperhatikan faktor keamananan dari guncangan gempa bumi.
“Kami berharap dapat segera dibenahi, agar pelayanan kesehatan masyarakat dapat dilaksanakan,” jelas Suharyanto.
Usai meninjau lokasi pertama, Kepala BNPB beserta rombongan meninjau lokasi kedua di Desa Cigeulis, Kecamatan Cigeulis. Di lokasi tersebut, Kepala BNPB melihat langsung kondisi rumah warga yang mengalami kerusakan di bagian dinding dan atap.
Pada kesempatan itu, Suharyanto juga berdialog bersama warga pemilik rumah yang terdampak gempa bumi.
Mantan Pangdam V Brawijaya itu menyarankan agar bangunan rumah sebaiknya dibuat lebih kokoh dengan pondasi yang lebih baik agar tahan terhadap guncangan gempa bumi. Sebab, yang menjadi ancaman bukan gempa buminya namun struktur bangunan yang tak kuat menahan guncangan gempa bumi.
“Bangunan harus dibuat kokoh agar tahan gempa bumi,” kata Suharyanto.
Lebih lanjut, Suharyanto kemudian meminta kepada pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk segera mendata dan melakukan verifikasi rumah-rumah warga yang terdampak gempa bumi sesuai kriteria dan kondisi kerusakan. Sehingga dengan data tersebut, maka bantuan dan dukungan lainnya dapat segera disalurkan kepada warga terdampak.
“Mohon nanti segera didata dan diverifikasi ulang, ya. Agar mereka (warga terdampak) dapat segera kita bantu dan dukung untuk pemulihan,” pungkas Suharyanto. (ril)