Tapsel (Pewarta.co)-Guna mendukung Program Pemerintah dalam Ketahanan Pangan (Ketapang), Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) bersama Polres Tapsel panen Jagung, Kamis (5/6/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda nasional yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto secara hybrid dari Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Panen jagung di Tapsel digelar di Desa Kilang Papan, Kecamatan Sipirok, dan dihadiri oleh jajaran Forkopimda Tapsel, termasuk perwakilan Bupati, Sekretaris Daerah Sofyan Adil, dan Kapolres Tapsel AKBP Yasir Ahmadi.
Dalam sambutannya, Sofyan menyampaikan bahwa kegiatan ini mendukung arahan Presiden dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus menyukseskan program makan bergizi gratis.
“Sinergi antara pemerintah dan aparat penegak hukum sangat penting untuk menjawab tantangan pangan di daerah,” ujar Sofyan.
Kapolres Tapsel AKBP Yasir Ahmadi menambahkan, Polri tidak hanya hadir sebagai pengaman, tetapi juga penggerak produksi pertanian di daerah
“Pemanfaatan lahan kosong ini menghasilkan jagung yang bisa dijual hingga Rp5.500 per kilogram. Ini bukti bahwa sektor pertanian punya nilai ekonomi tinggi jika dikelola dengan serius,” tegas Yasir.
Ia juga menyampaikan bahwa Polres Tapsel akan melanjutkan program penanaman jagung pada awal Juli 2025.
Kegiatan ini akan didukung oleh bantuan bibit jagung lebih dari satu ton dari Polda Sumut dan Mabes Polri.
Bibit tersebut akan didistribusikan ke kelompok-kelompok tani, yang nantinya akan menanam di lahan masing-masing sebagai bagian dari upaya perluasan produksi pangan lokal.
Dari pusat kegiatan nasional, Presiden Prabowo juga meresmikan 18 gudang penampungan hasil panen milik kelompok tani binaan Polri serta melepas ekspor perdana jagung ke Kuching, Malaysia.
Acara tersebut diikuti secara serentak oleh 36 provinsi dan 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Turut hadir dalam kegiatan panen jagung di Tapsel, sejumlah pejabat utama Polres Tapsel, Dinas Pertanian, penyuluh pertanian, serta kelompok tani seperti Kelompok Tani Bersama dan Kelompok Tani Bersatu.
Langkah kolaboratif ini menjadi bukti bahwa ketahanan pangan bukan sekadar slogan, tapi aksi nyata lintas sektor demi kemandirian pangan dan kesejahteraan petani.(Rts)