Medan (pewarta.co) – Universitas Sumatera Utara (USU) merayakan Dies Natalis ke-68 yang ditayangkan live premiere di akun youtube official USU, Senin (19/10/2020).
Perayaan Dies Natalis yang dilakukan secara daring itu juga dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim dan Gubernur Sumatera Utara Letjen TNI (Purn) Edy Rahmayadi, yang turut memberikan sambutan dan motivasi bagi seluruh civitas akademika USU.
Hadir memberikan orasi ilmiah Menteri Kesehatan RI Letjen TNI (Purn) Dr dr Terawan Agus Putranto, Sp Rad (K). Perayaan Dies Natalis ke-68 USU tahun 2020 mengambil tema “Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Untuk SDM Unggul Menuju Indonesia Maju.”
“Di masa sulit di tengah pandemi Covid-19 ini, USU terus berupaya agar kehidupan akademik kampus tetap dapat menghasilkan lulusan, cendekia, dan karya-karya inovasi terbaik untuk bangsa,” kata Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu SH MHum, dalam laporannya pada Sidang Terbuka dengan acara tunggal Dies Natalis ke-68 tersebut.
Rektor menuturkan kegiatan akademik sebagian besar masih dilakukan secara daring dan pertemuan fisik masih terbatas pada kegiatan administrasi dengan mengikuti protokol kesehatan.
“Namun seluruh civitas akademika USU tidak akan berpangku tangan,” ujarnya.
Dalam Dies Natalis ke-68 USU, Rektor Prof Dr Runtung Sitepu SH MHum, juga memberikan penghargaan kepada para tokoh dari keluarga besar USU yang telah berperan penting dalam membangun USU selama ini.
Penghargaan antara lain diberikan kepada keluarga Rektor USU Periode 1986-1994 Prof Dr M Jusuf Hanafiah, Sp OG (K), keluarga Rektor USU Periode 1995-2010 (Alm) Prof dr H Chairuddin P Lubis, DTM&H, SpA (K) dan kepada Ketua Majelis Wali Amanat USU Drs H Panusunan Pasaribu, MM.
Menurut Rektor, semua jajaran di USU terus berikhtiar dan mendukung upaya pemerintah dengan menjalankan tugas yang diamanahkan oleh bangsa dan negara dalam bidang pendidikan tinggi. Salah satu dukungan USU terhadap kebijakan Pemerintah adalah dengan menerapkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Dijelaskannya, Kampus Merdeka merupakan kebijakan baru Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang memberikan hak kepada mahasiswa terutama mahasiswa S1 nonkesehatan untuk mengambil mata kuliah atau kegiatan di luar prodinya, setara 20 SKS di luar prodi pada perguruan tinggi yang sama dan setara 40 SKS di luar perguruan tinggi.
Kebijakan ini meliputi 8 kegiatan merdeka belajar yang mencakup magang/praktik kerja, proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar/transfer kredit, penelitian/riset, kegiatan wirausaha, studi/proyek independen, dan proyek kemanusiaan.
“Untuk memacu implementasi merdeka belajar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Republik Indonesia telah menawarkan kegiatan seperti Program Bantuan Program Studi Menerapkan Kerja Sama Kurikulum MBKM, International Credit Transfer, dan Permata Sakti,” kata Runtung.
Rektor mengungkapkan, USU segera mengadopsi dan mengimplementasikan kebijakan tersebut mengingat tantangan yang dihadapi para alumni di era disruptif dalam revolusi industri 4.0 ini sangat berbeda dari era-era sebelumnya. USU harus mampu mengantisipasi perubahan yang sangat cepat di dunia kerja dan di bidang teknologi.
Munculnya begitu banyak jenis pekerjaan baru diiringi dengan menghilangnya jenis perkerjaan konvensional merupakan tantangan tersendiri bagi USU.
“Kemajuan dan kemampuan teknologi yang pesat telah melebihi kemampuan adaptasi kita dalam menyikapinya. Oleh karena itu, Merdeka Belajar merupakan suatu keniscayaan untuk diimplementasikan di USU,” kata rektor.
Sampai saat ini, USU melalui Tim Merdeka Belajar telah melakukan sosialisasi Merdeka Belajar agar memperoleh persepsi yang sama, menyiapkan peraturan-peraturan terkait, memetakan kurikulum untuk melihat mata kuliah wajib program studi (Prodi) dan mata kuliah yang diambil di luar prodi seperti yang dikehendaki dalam Merdeka Belajar, dan merancang draft struktur dan komposisi mata kuliah wajib universitas.
USU telah terlibat aktif dalam kegiatan Merdeka Belajar yang ditawarkan oleh Kemdikbud yaitu program transfer kredit Permata-Sakti yang melibatkan seluruh PTN, baik di wilayah barat, tengah, maupun timur.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya mengucapkan selamat atas dies natalis ke-68 USU. Ia mengingatkan bahwa perayaan ini merupakan momentum untuk melakukan refleksi atas segala hal yang telah dicapai. 68 tahun bukanlah waktu yang singkat untuk USU membuktikan komitmen dan kontribusinya terhadap dunia pendidikan dan masyarakat.
Sejalan dengan misi USU untuk menghasilkan lulusan yang menjadi pelaku perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, Nadiem mengajak civitas akademika USU dan lulusannya untuk terus berkiprah di segala bidang dan menjadi yang terbaik pada bidangnya.
“Kembalilah ke kampus dengan segala pengetahuan dan pengalaman telah didapatkan dari dunia luar,” pintanya. (gusti/red)