Medan (Pewarta.co)-Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) Hj R Sabrina memotivasi seluruh masyarakat untuk menggunakan bibit unggulan.
Karena, dengan bibit unggul, produk pertanian dan perkebunan yang dihasilkan akan semakin banyak dan berkualitas.
“Sumut terkenal dengan komoditi pertaniannya, begitu juga dengan sektor perkebunan yang andalannya sawit dan karet, maka untuk menghasilkan produk yang unggul dan berkualitas, sudah tentu benihnya menggunakan benih unggul yang bersertifikat dari lembaga yang diakui dan berpengalaman,” ujar Sekdaprovsu Sabrina saat menerima audiensi Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan, Kamis (23/8/2018) di ruang kerjanya, lantai 9 Kantor Gubernur Sumatera Utara Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan.
Sabrina mengatakan, dengan menggunakan bibit unggul, para pemilik kebun maupun pertanian akan mendapat banyak keuntungan. Diantaranya, masa tanam dan pertumbuhan bisa maksimal, serta tidak mubajir.
“Tidak sedikit pemilik kebun ataupun petani harus kecewa dengan hasil produksi perkebunan maupun pertanian, hanya dikarenakan petani kurang cermat dalam memilih benih dan tidak mampu meningkatkan produksi dan kualitas,” katanya.
Sebelumnya, Kepala BBPPTP Medan Dr Ir Dwi Praptomo Sujatmiko MS mengatakan, bahwa benih yang beredar tidak memiliki sertifikasi dari BBPPTP dinyatakan illegal.
Kualitas dari benih illegal tidak dijamin dan sudah tentu berdampak pada hasil produksi perkebunan maupun pertanian.
“Sudah bisa dipastikan kalau benih yang memiliki sertifikasi dari BBPPTP akan menghasilkan produk yang unggulan dan akan meningkatkan produksi petani dan pemilik kebun, maka kami tidak menjamin bila ada produk yang beredar di pasaran yang tidak dilengkapi sertifikasi dari lembaga ini,” katanya.
Lembaga ini, kata Dwi, selain melakukan sertifikasi benih, seperti benih sawit, karet, kelapa, kopi, kakao, dan produk pertanian, juga mengawasi peredaran benih di pasaran, di seluruh wilayah kerja BBPPTP Medan yang mencakup wilayah Sumatera dan Kalimantan.
“Hal ini penting, sebab benih unggul akan berdampak pada kualitas komoditi perkebunan hingga ke sektor ekspor Indonesia di dunia. Oleh karena itu kami terus meningkatkan pengawasan pada peredaran benih di pasaran,” tandasnya. (Chl)