Batubara (pewarta.co) – Bupati Batubara, Zahir mengatakan, saat diresmikannya museum daerah Batubara, menempatkan Batubara sebagai kabupaten terdepan dalam mengelola warisan sejarah dan budaya.
“Dari 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara, Kabupaten Batubara merupakan pemerintah daerah ke 4 yang memiliki museum,” ujar Zahir, saat meresmikan Gedung Museum Daerah Kabupaten Batubara, di Kecamatan Talawi, Batubara, Senin, (23/12/2019).
Ia mengatakan, Hal ini menunjukkan Pemerintah Kabupaten Batubara serius menyelamatkan, merawat dan mensosialisasikan warisan sejarah dan budaya. Selain itu, sekalipun jumlah museum di Indonesia minim, tapi gairah membuat museum sebagai tanda kemajuan peradaban terus bergulir di Indonesia. Sebagai contoh, Kota Sawah Lunto yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Kota World Heritage.
Sama halnya dengan Kabupaten Batubara, bukan tidak mungkin dimasa depan akan menjadi kabupaten yang terbaik mengelola warisan sejarah dan bubaya.
“Bercermin dari keberhasilan Kota Sawah Lunto, kita akan mendirikan site museum dengan biaya kecil dengan memanfaatkan berbagai situs dan bangunan sejarah yang ada untuk dijadikan museum,” kata Zahir.
Dalam hal cagar budaya, lanjut Zahir, pada tahun 2019 ini, Pemerintah Kabupaten Batubara meregister secara nasional 30 calon cagar budaya dan menetapkan beberapa diantaranya menjadi cagar budaya. Ratusan rumah-rumah panggung tradisional Batubara akan diselamatkan dengan meregisternya dalam data register cagar budaya nasional.
“Saya minta museum ini dirawat dengan baik. Demikian juga dengan masyarakat, mari kita jaga dan rawat museum ini,” imbuh Zahir.
Ketua Asosiasi Museum Daerah Sumatera Utara, Sri Hartini mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Batubara yang telah mendirikan museum daerah.
“Di Sumut baru 4 daerah kabupaten/kota yang memiliki museum. Kita harap museum ini dapat berkembang,” ujar Sri Hartini.
Untuk itu, Sri Hartini berpesan kepada Pemerintah Kabupaten Batubara untuk berkomitmen merawat dan menggaungkan ke masyarakat.
“Membangun museum lebih mudah dari merawat dan mengembangkan. Harus ada komitmen dari kita agar terus merawat dan menggaungkan ke masyarakat,” ucapnya.
Informasi dihimpun, dalam Museum Daerah Batubara memiliki koleksi. Diantaranya ; koleksi era prasejarah yang secara nasional diakui pernah ada di Batubara. Yakni, situs bukit kerang di Desa Sei Simujur. Koleksi era perdagangan kuno serta era kerajaan/kedatuan di Batubara. (Mhd Dian Safei)