Medan (Pewarta.co) – PT Dhirga Surya berharap ada tambahan penyertaan modal agar badan usaha milik daerah (BUMD) itu bisa lebih memaksimalkan berperan untuk meningkatkan pendapatan petani sekaligus menjaga ketersediaan beras di tengah masyarakat.
“Penyertaan modal tambahan diharapkan Rp10 miliar untuk pembelian alat -alat pertanian untuk melakukan pemanenan padi,” ujar Direktur Utama
PT Dhirga Surya, Isfan F Fachruddin di Serdangbedagai, Sumut, Selasa.
Menurut dia, dengan memiliki alat pertanian seperti traktor dan alat pemanen padi, maka Dhirga Surya bisa lebih mudah mendapatkan/membeli beras petani secara langsung dengan harga sesuai yang berlaku.
Dengan cara itu, maka petani juga mendapatkan harga yang pantas
Selain bisa mendapatkan harga jual sesuai yang berlaku, adanya alat pertanian.
Dhirga Surya, katanya, bisa membantu petani mendapatkan hasil padi yang lebih baik dan banyak karena dengan menggunakan alat yang tepat, produksi dan kualitas hasil panen juga lebih baik.
Dia mengakui, selama ini akibat tidak memiliki alat pertanian, Dhirga Surya sulit mendapatkan beras dari petani.
Penyebabnya, ujar Isfan, pada umumnya petani padi Sumut sudah terikat utang dengan pedagang
Kesulitan mendapatkan padi dari petani, membuat Dhirga Surya juga menjadi terpaksa membeli padi dari pedagang.
Selisih harga pembelian antara petani dan pedagang cukup besar.
Kalau harga padi di tingkat petani saat ini sekitar Rp5. 900 per kg, maka di petani sudah Rp6. 400 – Rp6. 700 per kg.
Otomatis, harga jual produk beras Dhirga Surya menjadi lebih mahal.
“Kalau Dhirga Surya bisa langsung membeli ke petani, tentu saja harga petani bisa lebih baik, ” katanya.
“Sebenarnya, harga jual tidak tergolong mahal, apalagi kualitas produk industri penggilingan padi dan penyosohan itu terjamin,” katanya.
Kualitas terjamin karena tidak dioplos atau dicampur.
“Beras kualitas premium Dhirga Surya 100 persen dari padi produk petani yang digiling perusahaan itu Bukan dicampur dengan beras lain, ” ujarnya.
Harga beras premium Dhirga Surya Rp12. 500 per kg atau Rp62. 500 per kemasan 5 kg.
Isfan menyebutkan, akibat pembelian ke petani terhambat ditambah pemasaran beras masih juga belum maksimal, maka produksi beras perusahaan itu juga masih belum sesuai target.
“Untuk itu manajemen berharap ada penambahan penyertaan modal di tahun ini termasuk dukungan pemasaran,” katanya.
Sinergi antaraBUMD dan dukungan instansi diharapkan terwujud untuk membantu Dhirga Surya mewujudkan petani bermartabat.
Membantu menjaga harga dasar gabah di petani akan meningkatkan taraf hidup petani
“Saat ini produksi penggilingan masih sekitar 10 ton per hari dengan baha baku padi hasil pembelian ke pedagang,.Harusnya bisa 30 ton per hari, ” katanya. (red)