Simalungun (pewarta.co) – Dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menyalurkan santunan berupa uang tunai Rp50 juta kepada keluarga pejuang Letda Sujono, Rabu (30/9), di Aula Pertemuan PTPN III Kebun Bandar Betsy Kabupaten Simalungun, Rabu (30/9).
Bantuan yang dihimpun dari Pemprov Sumut, Bank Sumut, PTPN III, PTPN IV, Bank BRI, Bank BNI 46 dan Bank Mandiri tersebut diserahkan Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut Hendra Dermawan Siregar kepada lima orang ahli waris, yang merupakan anak dari Letda Sujono, yakni Bambang Wisnu, Joko Umboro, Zulkarnain, Sriwulan dan Misni Rahayu.
“Sebagai warga negara, kita pun patut bersyukur hari ini NKRI tetap tegak dan berdiri kokoh berkat perjuangan para pahlawan kita, seperti yang pernah dikatakan Bung Karno. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya, maka hari ini pun kami ingat bahwa di Sumut punya pahlawan yakni Letda Sujono,” ujar Hendra, yang juga merupakan Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sumut.
Hendra berharap, bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi keluarga dan ahli waris Letda Sujono. Begitu juga dengan acara peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini, diharapkan dapat semakin memupuk kecintaan terhadap Bangsa Indonesia.
“Dengan turut memperingati Hari Kesakitan Pancasila adalah wujud untuk meneguhkan sekaligus mengokohkan jati diri kita sebagai Bangsa Indonesia, bahwa Pancasila ini menjadi dasar satu-satunya di Republik Indonesia ini,” ujar Hendra.
Sementara itu, Plh Kepala Biro Bina Sosial dan Kesejahteraan Setdaprov Sumut Yakub Hasibuan dalam sambutannya mengatakan, bahwa pemberian tali asih kepada keluarga Letda Sujono, setiap tahunnya selalu dilakukan usai pelaksanaan Upacara Hari Kesaktian Pancasila yang biasa dilaksanakan di Komplek Tugu Sujono, Kebun Bandar Betsy. Dikarenakan masih dalam masa pandemi, upacara pun dilakukan secara virtual.
“Seyogyanya diberikan setiap tahunnya usai pelaksanaan upacara. Namun dalam rangka menjaga terjadinya kerumunan, upacara Hari Kesaktian Pancasila pun ditiadakan, jadi besok (Kamis, 1/10) hanya mengikuti upacara secara virtual yang dihadiri oleh jajaran Forkopimda Sumut,” terangnya.
Untuk diketahui, Sosok Letnan Dua Anumerta (Letda) Sujono tercatat sebagai salah satu pahlawan yang menjadi korban keganasan massa yang dimobilisasi oleh PKI tahun 1965. Letda Sujono yang saat itu berpangkat Peltu merupakan perwira pengamanan perkebunan, tewas dianiaya secara sadis oleh sekelompok orang dari Barisan Tani Indonesia (BTI) yang merupakan organisasi di bawah binaan PKI.
Zulkarnain, salah satu ahli waris yang merupakan anak dari Pahlawan Letda Sujono, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yang diberikan.
“Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih, kepada bapak-bapak sekalian yang telah banyak membantu kami, hanya Tuhan lah yang dapat membalas ini semua,” ujarnya. (H18/red)