Medan (pewarta.co) – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara, Khoirul Muttaqien, hadir dalam acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU)yang mengusung tema “Dukungan Industri Jasa Keuangan Terhadap Pengembangan Ekonomi Daerah Melalui Sektor Kelapa Sawit”.
Siaran pers yang diterima dari Kantor OJK Provinsi Sumut dilansir Pewarta.co Rabu (31/7/2024) menyebut
acara ini diadakan di Kota Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, dan dihadiri berbagai pihak yang terkait dengan industri kelapa sawit di daerah tersebut.
Dalam sambutannya, Khoirul Muttaqien menyampaikan pentingnya sinergi antara
pemerintah, lembaga keuangan, dan para petani untuk memaksimalkan potensi ekonomi daerah melalui sektor kelapa sawit.
“Skema pengembangan Perkebunan sawit
rakyat (Seraya) merupakan langkah progresif yang menjanjikan peningkatan
kesejahteraan petani dan kemajuan sektor Perkebunan sawit,” kata Muttaqien.
Dengan kerja sama terkoordinasi antara asosiasi Perkebunan sawit, koperasi, perbankan, BPJS Ketenagakerjaan, dan pemerintah daerah, skema ini akan memfasilitasi akses petani sawit rakyat ke arah pembiayaan yang lebih baik, efisien, berkelanjutan, dan tanggap
perlindungan petani/pekerjanya.
“Saya juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Industri Jasa Keuangan terhadap Pengembangan Ekonomi Daerah, yang dalam
kesempatan ini didukung oleh PT BPD Sumatera Utara dan BPJS Ketenagakerjaan, demi menyukseskan program Seraya ini,” kata Muttaqien.
Bupati Labuhanbatu Selatan, H Edimin dalam sambutan juga menegaskan pentingnya
peran pemerintah daerah dalam mendukung sektor kelapa sawit.
Kerja sama dengan OJK ini diarahkan untuk peningkatan literasi dan inklusi keuangan dan pemberdayaan melalui fasilitasi dan akses perbankan yang lebih mudah.
“Dengan demikian kita tidak hanya memberikan pelindungan tetapi kita juga melakukan pemberdayaan dan penguatan kapasitas,” ujarnya.
Harapannya, kata H. Edimin,
sinergi antara Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan dengan BPJS Ketenagakerjaan dan PT BPD Sumatera Utara dapat memperkuat ekosistem logistic para pekerja Indonesia di Kabupaten Labuhanbatu Selatan khususnya untuk mendukung keselamatan pekerja.
Acara ini juga diisi dengan penyerahan simbolis mock-up penyaluran Kredit Usaha
Rakyat (KUR) kepada kelompok tani, yang dilakukan oleh Bupati Labuhanbatu Selatan
dan diterima oleh debitur KUR dari Bank Sumut.
Hal ini merupakan langkah nyata dalam memberikan dukungan finansial kepada petani untuk mengembangkan
usahanya.
Selain itu, kegiatan ini diikuti oleh sekitar 100 peserta yang terdiri dari Kelompok Tani,
Offtaker Kelapa Sawit, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Para peserta
mendapatkan edukasi dan pengembangan kapasitas (capacity building) melalui
berbagai sesi. Termasuk paparan tentang edukasi keuangan, kewaspadaan terhadap investasi bodong dan pinjaman online ilegal oleh OJK, serta skema pembiayaan KUR Seraya oleh PT BPD Sumatera Utara.
BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan informasi mengenai Jaminan Sosial bagi Petani Sawit, yang penting untuk
perlindungan tenaga kerja di sektor ini. Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu
Selatan turut serta memberikan pengembangan kapasitas bagi petani yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola perkebunan sawit secara lebih efektif dan berkelanjutan.
Penandatanganan MoU ini merupakan langkah awal dari kolaborasi yang diharapkan
dapat membawa perubahan signifikan bagi sektor perkebunan sawit dan kesejahteraan
pekerja di Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Dengan dukungan penuh dari berbagai
pihak, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi
masyarakat setempat. (gusti/red)