Medan (Pewarta.co) – Universitas Pembangunan Panca Budi (Unpab) Medan terus melakukan berabagai usaha dan inovasi untuk meningkatkan kualitas dan pengetahuan mahasiswa lewat berbagai aktivitas akademik. Salah satunya kuliah umum bertema “Peluang Budidaya Jamur untuk Ketahanan Pangan pada Masa Pandemi di Kota Medan” digelar Program Studi Agroteknologi Fakultas Sains dan Teknologi Unpab baru-baru ini.
Tampil sebagai narasumber pada kegiatan itu, Ahmadsyah (pengusaha jamur tiram yang berlokasi di Kelambir V, Deli Serdang) dan Putra Andika Siagian, ST, MM (motivator dan pengusaha muda).
Kegiatan dilakukan secara daring ini mahasiswa dan dosen Program Studi Agroteknologi. Meskipun secara daring tidak mengurangi minat mahasiswa untuk bertanya. Pada kesempatan ini salah seorang mahasiswa menyatakan telah melakukan budidaya jamur tiram dan mengalami kendala dalam penyimpanan dan kemasan jamur.
Narasumber Putra Andika Siagian ST, MM menjelaskan beberapa trik dalam pemasaran dan penyimpanan jamur tiram, salah satunya yaitu kemasan. “Kemasan yang baik akan membuat jamur lebih awet dan pastinya menambah minat konsumen untuk membelinya,” kata Andika.
Sedangkan Ahmadsyah menjelaskan, jamur tiram adalah jenis jamur kayu yang memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur kayu lainnya. Budidaya jamur tiram pun kini dapat dikelola sebagai usaha sampingan ataupun usaha ekonomis skala kecil, menengah dan besar (industri).
“Berbudidaya jamur tiram adalah salah satu dari beberapa peluang usaha yang cocok dilakukan. Selain dari harga yang terus stabil, menariknya lagi permintaan pasar yang terus mengalami peningkatan,” katanya.
Jamur tiram ini, tambah Ahmadsyah, dapat diolah berbagai macam olahan bisnis, sehingga membuka peluang-peluang usaha turunan lainya, seperti dapat dibuat keripik, krispy, soap bahkan disate pun bisa. Tapi yang menariknya lagi Jamur tiram ini dikelola melalui proses alami, atau organik dan, tentu tidak menggunakan kimia.
“Untuk memulai usaha budidaya jamur bisa dilakukan dengan modal yang tidak terlalu banyak dan perawatan yang mudah,” tandasnya.
Salah seorang mahasiswa Agroteknologi juga menanyakan bagaimana Ahmadsyah mendapatakan F0 dari jamur tiram tersebut. “Saya mendapatakan F0 dengan pengembangan sendiri dan menggunakan alat yang sangat sederhana, dan tidak perlu dilakukan di laboratorium,” jelas Ahmadsyah.
Pada kesempatan itu, Ketua Program Studi Agroteknologi FST Unpab Hanifah Mutia ZN Amrul, SSi, M.lSi menyampaikan, kuliah umum seperti ini rutin dilakukan setiap bulannya.
“Selain meningkatkan wawasan mahasiswa, ilmu yang diperoleh diharapkan dapat juga diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Hamdani ST, MT selaku Dekan Fakultas Sains dan teknologi Unpab menjelaskan, kuliah umum ini juga mendukung salah satu Program Kampus Merdeka Merdeka Belajar, khususnya bidang wirausaha. (gusti/red)