Medan (pewarta.co) – Ketua DPC Partai Demokrat Kota Medan Burhanuddin Sitepu (BS) dicurigai oleh kader ikut mendukung Kongres Luar Biasa (KLB) ilegal di Hotel The Hill, Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat 5 Maret 2021 lalu.
Kecurigaan itu mulai terlihat saat melapor di Kantor Polrestabes Medan, Kamis 4 Maret 2021 malam, tanpa didampingi Plt Sekretaris DPC Partai Demokrat Medan Parlindungan Sipahutar. BS pun hanya didampingi Subanto, yang diklaim sebagai Ketua Bapilu DPC Partai Demokrat Medan.
“Yang kami tahu, Subanto itu Ketua PAC Kecamatan Medan Timur yang sudah mengundurkan diri. Kenapa tiba-tiba dia bisa menjadi ketua bapilu? apakah DPP sudah mengeluarkan SK Subanto sebagai ketua bapilu? di situ awalnya kecurigaan kami BS mendukung KLB ilegal,” ungkap Ketua PAC Partai Demokrat Kecamatan Medan Area, Rauf Ahmad di Incek Kopi, Medan, Senin 15 Maret 2011.
“Kenapa bukan atas nama BS sendiri yang melapor ke Polrestabes Medan. Dan kenapa Plt Sekretaris Parlidungan Sipahutar tidak ikut, kemana dia malam itu? sementara Plt Ketua dan Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumut ikut ke Polrestabes Medan,” sambungnya.
Yang kami tahu, lanjut Rauf, BS sebagai Ketua DPC Medan telah diperintahkan langsung oleh DPP untuk melaporkan KLB ilegal ke Polrestabes Medan.
“Sebagai kader Partai Demokrat kami berhak mencurigai BS mendukung KLB ilegal, karena gerakan politiknya “cuci tangan” atau cari aman dari perintah DPP. Kami menduga BS sudah terima tanda jadi mendukung KLB ilegal, karena kami juga tahu orang dekat JAM berinisial RS berkeliaran di Medan,” kata Rauf didampingi Ketua PAC Partai Demokrat Medan Kota Asmaidin Rais, Ketua PAC Medan Denai Abdul Rahman, Bendahar Yuswan, Wakil Ketua Syamsul Bahri.
Pernyataan itu didorong oleh rasa kecintaan mereka pada partai. Partai Demokrat khususnya di Kota Medan, kata Rauf, saat ini ibarat perahu retak yang terombang-ambing di tengah lautan.
Selain itu, sambung, Ketua PAC Medan Denai Abdul Rahman, kecurigaan kepada BS mendukung KLB ilegal diperkuat dengan dirinya tidak menghadiri apel siaga di Kantor DPD Partai Demokrat Sumut, Jumat 5 Maret 2021 pukul 10.00 WIB, yang juga atas Perintah Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Kemana BS dan Plt Sekretarisnya Parlindungan Sipahutar pagi itu, jangan-jangan mereka berdua sudah berada di arena KLB ilegal,” kata Rahman.
Kecurigaan para kader semakin kuat ketika Aliansi Rakyat Pengawal Demokrasi (ARPD) di Foodcort Jalan Amalium mengadakan temu pers menolak demokrasi culas yang berlanjut ke aksi penandatanganan di atas kain putih sepanjang 30 meter di seputaran Lapangan Merdeka Medan.
“BS tiba-tiba muncul ke tengah-tengah kegiatan di foodcort maupun Lapangan Merdeka. Ada apa? sepertinya dia cari panggung agar dikatakan pahlawan oleh DPP. Yang kami lihat gerakan politiknya itu seperti cuci tangan, atau cari aman,” sambung Syamsul Bahri.
Syamsul pun menambahkan kiranya DPP Patai Demokrat bisa membuktikan kecurigaan para kader atas dugaan Ketua DPC Medan Burhanuddin Sitepu dan Plt Sekertarisnya Parlindungan Sipahutra dalam KLB ilegal.
“Kami serahkan semuanya ke Ketua Umum AHY dan DPP untuk bisa membuktikannya. Semoga dugaan kami ini tidak benar,” tutup Syamsul Bahri dan pengurus PAC Partai Demokrat se Kota Medan lainnya. (Avid/r/red)