Tanjungbalai (Pewarta.co)-Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sumut, Musa Rajekshah menyampaikan, hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada 23 kabupaten/kota di Sumut, akan menentukan peta politik Golkar saat pesta demokrasi selanjutnya.
Mulai dari pemilihan gubernur, pemilihan legislatif hingga pemilihan presiden (Pilpres), pada Tahun 2024 mendatang.
“Ketua Umum Partai Golkar menginstruksikan kepada Pengurus Golkar Sumut maupun DPD kabupaten/kota di daerah yang menyelenggarakan pilkada, supaya dapat memenangkan 60 persen dari kontestasi pilkada di Sumut. Namun, kita semua memastikan dapat memenangkan 70 persen saat pilkada, 9 Desember 2020,” ujar Musa Rajekshah saat melakukan konsolidasi Partai Golkar di Tanjung Balai, Kamis (3/12/2020) malam.
Dalam kunjungan itu, Musa Rajekshah didampingi pengurus Golkar Sumut, Fredi Sembiring, Zul Pahlawan, Pahala Sitorus, pimpinan Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Sumut dan lainnya. Rombongan Musa Rajekshah disambut Ketua DPD II Golkar Tanjung Balai sekaligus calon Wali Kota Tanjung Balai, Syahrial bersama calon Wakil Wali Kota Tanjung Balai, Waris.
Musa Rajekshah yang akrab dengan panggilan Ijeck menyampaikan, target kemenangan Golkar dalam pilkada di Sumut, sesuai dengan yang diinginkan DPP Golkar, dapat diraih dari pada 16 dari 23 kabupaten/kota yang menyelenggarakan pilkada di Sumut. Namun, Golkar Sumut memastikan dapat memenangkan 17 daerah.
“Termasuk memastikan kemenangan pasangan Syahrial – Waris (Salwa) di Pilkada Tanjungbalai dan daerah lainnya. Meski dipastikan dapat menangkan pilkada, saya minta kepada seluruh pengurus DPD sampai di tingkat kecamatan, supaya tetap merapatkan barisan dalam memenangkan pasangan yang diusung Golkar, dan mengawasi jalannya pilkada,” kata Musa Rajekshah.
Musa Rajekshah mengharapkan, seluruh pengurus dan kader Golkar tidak berhenti dalam meraih empati masyarakat setelah pesta demokrasi selesai dilaksanakan.
Sebaliknya, masih banyak pekerjaan lebih besar yang harus dilaksanakan.
Golkar harus terus melanjutkan kegiatan sosial dengan selalu berada di tengah masyarakat.
“Dengan meraih empati masyarakat, maka Inshaallah, tidak ada yang sulit bagi Golkar untuk meraih kemenangan dalam pemilihan gubernur, pemilu legislatif hingga pemilihan presiden. Golkar tidak boleh hadir melaksanakan kegiatan sosial saat pilkada saja. Sebaliknya, Golkar harus hadir kapan saja membantu masyarakat,” sebutnya.(ril)