Medan (pewarta.co) – Jelang berlangsungnya laga antara tuan rumah PSMS Medan menjamu Madura United pada partai Liga Indonesia 1 sore ini, Sabtu (17/11/2018), petugas stadion Teladan diminta kerja ekstra.
Pasalnya, sebelum laga dilangsungkan, pada hari sebelumnya, Jumat (16/11/2018) stadion Teladan diguyur hujan sehingga lapangan digenangi air.
Akibat tergenang air tersebut, skuad Madura United harus berpindah latihan ke lapangan Mega Futsal Jalan Krakatau Medan.
Padahal setiap tim tamu sebelum menghadapi tuan rumah dilaga sesungguhnya, terlebih dahulu mencoba lapangan yang dimaksud.
Makanya diminta kepetugas stadion agar bekerja ekstra dalam hal mengeringkan air dari tengah lapangan stadion Teladan.
Salah se-orang pengamat sepakbola nasional, Syawal Rifai Malao yang juga pengurus Medan Jaya FC di Medan, Jumat (16/11/2018) mengatakan, lapangan stadion harus sudah siap pakai walaupun hujan turun.
Sebab menurutnya, stadion Teladan tersebut belum layak untuk menggelar laga tingkat nasional. Apalagi kemarin itu renovasinya terkesan dipaksakan, sehingga cepat rusakya.
“Apalagi hujan turun disaat jelang laga dimulai, sudah pasti mengganggu jalannya pertandingan. Makanya saya meminta para petugas sudah harus bekerja lebih agar laga bisa digelar. Sebab drenase di stasion Teladan tak berfungsi,” kata Syawal serius.
Sebab menurut Syawal, sesuai dengan peraturan liga apabila tuan rumah tidak bisa menggelar pertandingan, maka laga harus dipindahkan ke stadion lain sehingga menjadi sebuah kerugian bagi panitia itu sendiri.
Sementara Sekum PSMS Medan, Julius Raja dilain tempat mengatakan, kalau terjadi hujan lebat dan lapangan tergenang air, maka laga tentu dihentikan atas saran wasit.
Dan ditunggu selama setengah jam pertama dan setengah jam kedua sambil panitia menguras atau menyedot. Dan laga tetap dilanjutkan.
“Jadi tidak ada istilah kata-kata WO. Sebab sesuai dengan prosedur badan liga yang baku,” pungkas Julius mengakhiri. (Dimitri/red)