Kisaran (Pewarta.co) – Sebanyak 177 istri kades se-Kabupaten Asahan disinyalir jalan-jalan untuk menghibur hati/senang-senang atau plesiran ke Bali menggunakan Dana Desa.
Informasi diperoleh, kepergian para istri kades tersebut disinyalir tanpa diketahui atau seizin Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Asahan. Diketahui, mereka plesiran ke Bali selama 4 hari.
Kuat dugaan, kepergian istri kades ini ditengarai sebagai akal-akalan untuk ‘mencuri’ Dana Desa. Dugaan bukan tanpa sebab, mengingat menurut isu yang berkembang, biaya satu orang menghabiskan dana Rp 10 juta.
Melihat dana yang dihabiskan perorang, maka bila dijumlahkan besaran Dana Desa diduga menguap sekitar Rp 1,7 miliar lebih. Jumlah yang fantastis dan sangat disayangkan seharusnya bisa dipergunakan untuk pembangunan desa.
Terkait ini Kadis PMD Asahan Suherman Siregar melalui Sekretaris Arifin Siregar, ketika dikonfirmasi wartawan termasuk Pewarta.co, Rabu (18/10/2023) membenarkan kepergian istri kades se-Asahan ke Bali.
Arifin melanjutkan, kepergian mereka melalui asosiasi kepala desa yakni Perkumpulan Aparatur Desa Seluruh Indonesia (Papdesi), dan
Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi).
“Rombongan istri Apdesi duluan berangkat di bulan September 2023, selanjutnya kelompok Papdesi menyusul,” jelasnya.
Arifin juga membenarkan kepergian para istri kades dimaksud menggunakan anggaran Dana Desa. Namun dia tidak merinci berapa biaya yang dihabiskan.
“Tidak tahu apakah semua berangkat. Namun pastinya mereka ke Bali menghadiri kegiatan Bimtek,” pungkasnya.(mora/red)