Deli Serdang (pewarta.co) – Guna mendorong peningkatan literasi keuangan dan partisipasi kalangan pelajar, Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) bersama Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan (DLIK) OJK dan PT Bank Sumut, menggelar Sosialisasi Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) dan program Simpanan Pelajar berbasis syariah (SimPel iB) secara virtual.
Kegiatan didukung Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang ini diikuti 100 santri dan dyah di Pondok Pesantren Darularafah, Kabupaten Deli Serdang, kemarin.
Sosialisasi virtual itu berlangsung di ruang aula besar, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat yakni menggunakan masker dan physical distancing.
“Program KEJAR dan SimPel iB ini dalam upaya mencapai target inklusi keuangan sebesar 90 persen di tahun 2020,” ungkap Deputi Direktur Pengawasan LJK 1 Kantor OJK Regional 5 Sumbagut Uzersyah dalam keterangan tertulis kepada pewarta.co, Jumat (14/8/2020).
Uzersyah menuturkan, kegiatan ini juga merupakan rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Indonesia Menabung (HIM) yang ditetapkan pada 20 Agustus 2020 melalui Keputusan Presiden nomor 26 tahun 2019.
Menurutnya, partisipasi pelajar ikut mensukseskan upaya peningkatan indeks inklusi keuangan sangatlah dibutuhkan.
“Hal ini dikarenakan besarnya jumlah pelajar di Indonesia merupakan potensi yang sangat besar kontribusinya dalam upaya peningkatan indeks inklusi keuangan,” sebutnya.
Dijelaskannya, salah satu terobosan OJK untuk menindaklanjuti hal tersebut yakni dengan meluncurkan program Simpanan Pelajar, sebuah program tabungan khusus pelajar mulai dari jenjang PAUD/RA hingga SMA/SMK/MA/Sederajat, yang terdiri dari Simpanan Pelajar berbasis konvensional (SimPel) dan berbasis syariah (SimPel iB). Program tersebut secara resmi diluncurkan bersama Presiden Republik Indonesia pada 14 Juni 2015.
“Program ini memiliki beberapa beberapa keunggulan, seperti persyaratan pembukaan rekening yang sederhana, nominal setoran awal ringan yakni cukup Rp5 ribu untuk SimPel dan seribu rupiah untuk SimPel iB, bebas biaya administrasi bulanan, dan dijamin oleh LPS,” sebutnya.
Menurutnya beragam implementasi perlu direalisasikan guna terus menggaungkan program ini.
“Salah satunya melalui edukasi dan sosialisasi langsung kepada pelajar seperti yang terlaksana kali ini,” ujarnya.
Secara khusus Kantor OJK Regional 5 Sumbagut juga secara massive mendorong implementasi program ini melalui eksistensi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Sumatera Utara dan 33 Pemerintah Kabupaten/Kota, yang membuahkan prestasi yang membanggakan. Hasilnya, penerbitan Surat Edaran oleh Gubernur Sumut dan 33 bupati/walikota se-Sumut untuk implementasi di masing-masing wilayah dan pemetaan yang merupakan pertama se-Indonesia.
“Berdasarkan hasil pemetaan rutin kami juga mencatatkan capaian yang menggemberikan, dimana dari 2.986.166 pelajar SD/SMP/SMA/SMK/sederajat, telah 86,18% atau 2.573.477 pelajar yang telah memiliki rekening per Mei 2020. Ini akan terus ditingkatkan” katanya.
Sementara itu Kristrianti Puji Rahayu, selaku Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan (DLIK) OJK dalam sambutan dan membuka secara resmi kegiatan, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas partisipasi Kantor OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara, PT Bank Sumut dan seluruh TPAKD yang terbentuk, yang sudah sangat massive dan antusias dalam mensukseskan program Simpanan Pelajar ini.
Menurutnya hal dikarenakan program ini telah menjadi bagian dari Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang dituangkan Pemerintah dalam Peraturan Presiden nomor 82 tahun 2016.
“Pentingnya program ini juga telah disampaikan melalui Surat Edaran Dirjend Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud RI nomor 5811/D/HK/2019 yang ditujukan kepada seluruh kepala daerah se-Indonesia untuk bersama-sama mensukseskan program ini,” tuturnya.
Adapun target persentase pelajar yang ditetapkan pemerintah secara bertahap yakni sebesar 50% di tahun 2020, 75% di tahun 2021 dan 100% di tahun 2022.
“Berdasarkan informasi dan data yang kami terima, Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang menunjukkan upaya dan capaian yang sangat baik, sehingga ditetapkan sebagai salah satu dari 9 provinsi se-Indonesia pilot project suksesi implementasi program ini di tahun 2020,” tambahnya.
Menutup sambutannya, dia berpesan peserta didik agar semakin semangat untuk menabung dan dapat menyebarluaskan materi yang didapat kepada teman, keluarga dan saudara.
Sebelumnya, Pimpinan Pondok Pesantren Darularafah, Ustad H Harun Lubis ST MPsi mengaku bangga dan berterima kasih karena pesantrennya telah dipilih sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan.
Dia juga menilai edukasi dan sosialisasi terkait pentingnya menabung sejak dini dan informasi tentang program Simpanan Pelajar yang dapat mendukung minat dan keinginan genersi muda untuk giat menabung, sangatlah dibutuhkan.
Selain itu, kegiatan ini juga akan menginspirasi seluruh pengurus dan tenaga pengajar di Pondok Pesantren Darularafah untuk semakin giat mengajarkan tentang pentingnya menabung dalam kegiatan pengajaran.
Dia juga berharap kolaborasi dan sinergi pelaksanaan kegiatan kegiatan seperti itu dapat terus direalisasikan dan meluas ke sekolah dan satuan pendidikan lainnya. (gusti/red)