Medan (pewarta.co) – Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid bekerja sama dengan Ditjen APTIKA Kominfo memotivasi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perempuan agar dapat memiliki literasi digital ekonomi.
“Sehingga para perempuan ini mau untuk mentransformasikan usaha mereka ke ranah digital,” kata Meutya Hafid, Senin (4/2/2024).
Untuk itu, Ketua Komisi I DPR RI ini bekerja sama dengan Ditjen APTIKA Kominfo menggelar seminar dengan tema UMKM Perempuan Nasional Go Digital, Kamis, (25/1/2024) di Grand Antarest Hotel, Sumatera Selatan.
Meutya Hafid selaku Ketua Komisi I DPR RI mengatakan, alasan seminar ini dilaksanakan untuk memotivasi para pelaku UMKM perempuan agar lebih berkembang. Menurutnya UMKM memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Ia menyebut alasan UMKM perempuan harus masuk ke dalam ranah digital karena rata-rata manusia di Indonesia menghabiskan sepertiga waktunya dalam sehari, yakni sekira 8 jam untuk menggunakan internet.
“Oleh karena itu, cara paling jitu untuk pemasaran UMKM Perempuan adalah dengan bertransformasi ke ranah digital atau online, salah satunya melalui media sosial,” ujarnya.
Meutya Hafid juga memaparkan beberapa kiat agar dapat sukses dalam mengembangkan UMKM perempuan. Disebutkannya, beberapa kiat yang dapat diterapkan untuk bisa sukses dalam mengembangkan UMKM perempuan, yaitu optimalisasi media sosial di ruang digital. Selain itu membangun koneksi atau jaringan yang luas secara online dan offline, produk yang dipasarkan harus berkualitas dan unik, serta perlu melakukan inovasi dan evaluasi secara berkala.
Yasinta Tanzil selaku praktisi UMKM, menyetujui pernyataan Meutya Hafid perihal peran penting UMKM sebagai penyangga dan pejuang ekonomi.
“UMKM harus go online karena memiliki peranan yang penting sebagai peyangga dan pejuang ekonomi, khususnya UMKM perempuan,” ujarnya.
Dikatakannya, hal ini didasari oleh data yang menyebut bahwa 64 persen UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan.
“Artinya, UMKM Perempuan sangat berperan dalam menyerap tenaga kerja, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional,” ucapnya.
Angeline Tanty selaku CEO DEPATU sekaligus sebagai Co-Managing Partner Sakken Care, menyebut salah satu bentuk pemanfaatan media sosial dalam pemasaran UMKM adalah untuk menciptakan personal branding.
Menurutnya para pelaku UMKM, khususnya UMKM perempuan harus memiliki kecakapan dalam berdigitalisasi, sehinga dapat membuat personal branding yang bisa menarik konsumen untuk membeli produk yang dijual.
“Media sosial, seperti Youtube, Instagram, Tiktok, dan Facebook menjadi poin yang sangat penting dalam menaikan insight usaha agar diminati oleh masyarakat luas,” pungkasnya. (gusti/red)