Medan (Pewarta.co) – Di balik langkah kecil seorang anak menuju gerbang sekolah, sering kali tersembunyi perjuangan besar yang tak terlihat. Seperti kisah Aisyah Maharani. Ia baru saja resmi masuk ke bangku SMP di MTs Swasta Bahriyatul Ulum, Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara.
Hari itu, wajahnya berbinar. Tapi jauh di balik senyum polos itu, ada sosok ibu tangguh yang selalu berdiri di belakangnya: Elyana. Setiap hari, Elyana berjualan jajanan di depan sekolah. Pendapatannya tak seberapa, tapi dari situlah ia menyekolahkan Aisyah.
“Anak saya ingin sekolah tinggi. Saya bantu sebisanya,” ungkapnya seperti disampaikan Rumah Zakat, Senin (21/7/2025).
Untuk mendukung proses pendaftaran ulang Aisyah, Rumah Zakat menyalurkan bantuan pendidikan. Bantuan ini diserahkan langsung kepada pihak sekolah sebagai bentuk dukungan konkret terhadap masa depan Aisyah.
Momen penyerahan bantuan berlangsung haru. Bagi Ibu Elyana, ini bukan hanya soal biaya sekolah, tapi juga hadiah kecil atas perjuangan besar yang selama ini ia lalui sendirian.
Kini, Aisyah kembali punya semangat baru untuk belajar. Ia ingin suatu hari nanti bisa membanggakan ibunya.
“Saya ingin jadi orang yang berguna,” ujarnya.
Bantuan ini bukan hanya tentang angka. Ini tentang harapan. Tentang seorang anak yang ingin belajar. Tentang ibu yang tak pernah menyerah.
Kisah Aisyah dan ibunya menjadi pengingat bahwa pendidikan bukan hanya soal ruang kelas, tapi juga tentang cinta, keteguhan, dan harapan.
Rumah Zakat akan terus hadir, mendampingi langkah-langkah kecil yang membawa harapan besar bagi anak-anak Indonesia.
Karena setiap anak punya hak untuk bermimpi, dan setiap ibu layak melihat anaknya maju. (gusti/red)