Medan (pewarta.co) – Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang baru senilai Rp 4,1 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Medan sekitarnya pada Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1439 H ini. Jumlah itu terdiri dari Rp3,8 triliun uang pecahan besar (UPB) dan Rp 300 miliar uang pecahan kecil (UPK).
Penukaran uang pecahan kecil resmi dibuka BI pada pada Senin (28/5/2018) lalu. Walau pun baru hari pertama namun antusias masyarakat cukup besar.
Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumut, Arief Budi Santoso, menuturkan di hari pertama sudah terjadi penukaran uang pecahan kecil sebesar Rp928 juta atau hampir Rp1 miliar.
“Jumlah tersebut pastinya akan terus bertambah hingga batas periode penukaran yang telah ditentukan yaitu pada tanggal 7 Juni 2018 mendatang. Tahun ini Bank Indonesia menyediakan Rp 4,1 triliun untuk uang pecahan kecil tersebut,” kata Arief, Kamis (31/5/2018).
“Masyarakat juga bisa melakukan penukaran uang pecahan dengan total Rp 5,6 juta per orangnya per hari. Nilai tersebut mengalami kenaikan dari sebelumnya yang hanya Rp 3,7 juta per orang,” tuturnya.
Dengan Rp 5,6 juta masyarakat mendapatkan rincian uang pecahan yaitu Rp20 ribu satu pack, Rp10 ribu dua pack, Rp5 ribu satu pack, dan Rp2 ribu tiga pack.
Pecahan uang kecil yang paling banyak disediakan adalah nominal yang Rp 20 ribu, hanya saja yang diminati masyarakat adalah uang pecahan Rp5 ribu dan Rp2 ribu.
Pada kesempatan itu Arief menyatakan Bank Indonesia mengimbau agar masyarakat melakukan penukaran uang pecahan untuk kebutuhan Lebaran di loket-loket resmi yang sudah disediakan.
Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kerugian yang mungkin bisa dialami masyarakat jika tidak menukar di loket-loket resmi.
Ia juga meminta masyarakat waspada akan peredaran uang palsu yang marak terjadi saat Ramadan hingga Lebaran mendatang.
“Uang palsu itu akan beredar memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat akan keaslian uang rupiah. Oleh karena itu, Bank Indonesia selalu secara rutin menjelaskan tentang ciri khas dari uang rupiah,” kata Arief.
Arief mengatakan, selain mengedarkan uang baru atau uang pecahan kecil, saat penukaran Bank Indonesia akan menginformasikan keaslian uang rupiah kepada masyarakat yang melakukan penukaran.
“Intinya masyarakat tidak perlu panik karena memang stok kebutuhan uang pecahan kecil yang disediakan jumlahnya cukup banyak yaitu Rp 4,1 triliun dan juga harus tetap waspada,” tegasnya.
Disebutkannya, penukaran UPK boleh dilakukan di Lapangan Benteng. Pada lokasi ini terdapat 12 mobil kas yang disediakan BI dan bank lain sejak Senin (28/5/2018). Selain itu, terdapat pula 54 loket penukaran lainnya yang disebar di sejumlah instansi dan pasar tradisional. Loket penukaran UPK dibuka mulai pukul 08.30-13.00 Wib.
“Jadi tidak hanya di Lapangan Benteng, tetapi juga di kantor-kantor perbankan. Ada 54 loket dari 11 bank yang melayani penukaran,” katanya.
“Kami berharap masyarakat bisa memanfaatkan penukaran tersebut dengan sebaik-baiknya. Bank Indonesia akan mencoba memenuhi permintaan masyarakat akan uang pecahan tersebut,” ujarnya. (gusti/red)