Percut (pewarta.co) – Terkait pemberitaan salah satu media online mengenai 24 orang masuk Dalam Pengawasan (ODP) Covit-19 di Desa Tanjung Rejo Kec Percut Sei Tuan, telah meresahkan masyarakat di kawasan desa tersebut.
Untuk itulah, Dr Nurhairat yang bertugas di UPT Puskesmas Tanjung Rejo Kec Percut Sei Tuan pada wartawan, Sabtu (28/3/2020) mengatakan, tidak benar kalau diwilayah kerjanya yaitu, terdapat 24 orang masuk ODP virus Corona Covid 19.
Melainkan 24 ODP Civid 19 bukan semuanya dari Desa Tg Rejo Sebab dari Desa Tg Rejo cuma dua orang dan 22 ODP ada diluar Desa Tg Rejo.
Menurut Dr Nurhairat, bagian PIC Covid-19 yang berada di UPT Puskesmas Tg Rejo, Kec Percut Sei Tuan, pihaknya hanya membawahi 9 desa di Kecamatan Percut Tuan saja.
“Kalau 24 orang untuk sembilan desa. Sementara dari Desa Tanjung Rejo hanya dua orang yang masuk ODP Covid-19,” katanya serius.
Dikatakan lagi, bahwa ODP belum tentu terjangkit Covid-19. Hanya saja diperintahkan agar berdiam diri selama 14 hari di dalam rumah untuk mencegah penularan virus Corona Covid 19 tersebut pada orang lain.
Adapun ciri-ciri gejala terkena virus bagi orang yang ODP berdasarkan laporan Kadus mengalami demam dan kerongkongan terasa bermasalah, serta ODP memiliki latar belakang orang yang baru datang dari daerah Pademik penyebaran Covid-19 yang berada di luar Sumatera atau dari luar negeri.
“Jadi sekali lagi pemberitaan 24 orang untuk Desa Tanjung Rejo, tidak benar (Hoax) hanya ada 2 orang. Jadi ODP belum ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP),” jelasnya.
Ia kembali mengatakan, berita yang diterbitkan salah satu media online tersebut, tidak benar karena tidak menjabarkan kalau UPT Puskesmas Tg Rejo membawahi 9 Desa di Kec Percut Sei Tuan.
Maka dengan adanya pemberitaan tersebut, diduga ada pihak-pihak yang sengaja memperkeruh keadaan, sehingga masyarakat menjadi panik.
Sementara alah orang warga mengatakan, pemberitaan yang dibarengi dengan adanya penyemprotan diseinfektan di Kantor Desa Tg Rejo, Musholah Al-Falah, Masjid Al -Miftahul Janah, masjid Al-Firdaus, Musholah Al -Ikhlas, Masjid Al-Faizin, Musholah Nurul Hidayah, Msholah Al Amin, Gereja GKI Sumut di Dusun 11, Masjid Baitulrahmah, Masjid Nurul Hikmah di Dusun 14, Masjid Al-Hikmah Sungai 2 Dusun 12 dan Gereja Katolik Santo Paulus Dusun 5, yang seluruhnya di Desa Tanjung Rejo, seakan dibesar besarkan dan seperti ada unsur membuat resah warga Desa Tanjung Rejo.
“Ya resahlah warga. Sebab oknum Kades Tanjung Rejo melakukan penyemprotan di desa kita seakan-akan sudah parah kali wabah virus Corona Covid 19 akibat adanya berita 24 ODP itu. Yang kita takutkan asal jangan ada upaya sebagai alasan bisa menggunakan dana desa yang diperuntukan untuk biaya penyemprotan disenfektan,”terang warga itu kembali.
Sedangkan Kades Tanjung Rejo, Selamat ketika dikonfirmasi mengatakan, benar ada 24 ODP di wilayah UPT Puskesmas Desa Tanjung Rejo yang membawahi 9 Desa.
“Jadi bukan 24 ODP di Desa Tanjung Rejo, tapi di bawah UPT Puskesmas Tanjung Rejo yang membawahi 9 Desa. Sedangkan mengenai penyemprotan, menggunakan anggaran swadaya masyarakat dan bukan dana desa,”katanya mengakhiri. (Yuke/red)