Medan (Pewarta.co) – Sebagai bagian dari rangkaian kampanye 12.12 tahun ini, Shopee menghadirkan acara yang bertajuk “Kreasi Produk Lokal di Era Modern” dengan mengundang tiga pelaku usaha lokal.
Ketiga pelaku usaha lokal yang diundang Shopee yakni Stuja Coffee, Kylafood, dan Dekornata menuturkan perjalanan kreasi produk dan strategi yang dilakukan dalam Media Gathering Shopee 12.12 Birthday Sale: Kreasi Produk Lokal di Era Modern melalui zoom meeting, Selasa (7/12/2021).
Sebagai seorang pecinta kopi, DITTOPERCUSSION melihat potensi dari tren kopi susu yang terus dicari oleh masyarakat. Mengusung tema yang unik, ia mendirikan Stuja Coffee pada tahun 2019 sebagai kedai kopi dan minuman kekinian lainnya dengan konsep ramah lingkungan.
Semua produk Stuja dikemas tanpa menggunakan plastik, tetapi menggunakan kemasan dari botol kaca yang bisa konsumen bawa kembali untuk daur ulang atau refill minuman.
Namun, menyadari bahwa tidak semua orang menyukai kopi, Stuja Coffee menciptakan kreasi produk dan berinovasi dengan mengeluarkan produk minuman lokal versi non-kopi, seperti Susu Jahe, Teh Sereh, Taro dan Green Tea.
Untuk segi pemasaran, DITTOPERCUSSION juga mempercayakan Shopee saat ingin merambah pasar online di tengah pandemi yang mengharuskan kedai Stuja Coffee untuk membatasi kegiatan.
Bersama Shopee, kini produk Stuja Coffee dapat mudah dinikmati masyarakat tanpa perlu repot-repot keluar rumah.
Menurut DITTOPERCUSSION, pemilik Stuja Coffee, pelaku usaha adalah profesi yang tidak boleh berhenti untuk berkreasi dan berinovasi, apalagi untuk produk lokal yang potensinya sangat luar biasa.
“Melalui acara hari ini, saya dan para pelaku usaha lokal yang lain ingin bersama menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa kreasi dan kualitas produk lokal milik bangsa sendiri tidak kalah saing dan banyak diminati,” ujarnya.
Ia meyakini momen ini bisa menjadi motivasi juga bagi yang mau memulai usaha agar tidak perlu khawatir produknya tidak akan disukai masyarakat.
“Apalagi dengan adanya segala macam fitur-fitur yang Shopee punya, yang tidak hanya akan memperkuat produk lokal di negara sendiri tetapi juga menembus pasar global,” tukasnya.
Sementara itu, Kylafood menciptakan variasi kuliner tradisional instan khas Jawa Barat untuk masyarakat di seluruh Indonesia. Berawal dari kegemaran Galih Ruslan dan istri untuk mencoba ragam kuliner dan jajanan khas daerah tempat tinggalnya di Jawa Barat yang mendapatkan banyak pertanyaan dari para kerabat. Pada tahun 2017 Galih memutuskan untuk mendirikan Kylafood.
Lewat Kylafood, Galih menawarkan ragam produk kuliner khas Jawa Barat seperti bakso aci, cimol, mie kocok, dan seblak dengan kemasan instan. Melalui inovasi produk makanan tradisional instan, ia ingin memudahkan masyarakat di luar Jawa Barat yang ingin menikmati rasa khas kuliner ini tanpa perlu mengunjungi daerah tersebut hingga nantinya makanan khas Jawa Barat semakin dikenal di seluruh Indonesia.
Semua bahan baku dan proses produksi Kylafood dilakukan secara lokal. Galih menggunakan bahan baku terbaik yang merupakan hasil panen petani lokal daerah Subang, dan diolah bersama para karyawan nya yang kebanyakan adalah warga sekitar tempatnya tinggal.
Bagi Galih, salah satu strategi yang telah membantu keberhasilan produk Kylafood untuk menjangkau masyarakat se-Indonesia adalah bergabungnya Kylafood ke Shopee sejak 4 tahun lalu.
Berbagai fitur dan program Shopee yang Kylafood ikuti telah mengantarkannya ke peningkatan pesanan hingga 10 kali lipat pada hari puncak kampanye Ramadhan tahun ini dan menjadi Top 10 Best Selling untuk kategori FMCG di Shopee pada periode yang sama.
Kreasi peralatan rumah dan dekorasi berbahan kayu dari Dekornata yang tidak ketinggalan zaman, juga dikisahkan dalam Media Gathering Shopee 12.12 Birthday Sale.
Jika produk berbahan kayu identik dengan barang kuno dan mahal, Giovanno Warli bisa mematahkan persepsi ini lewat bisnisnya yang bernama Dekornata. Dekornata berdiri pada tahun 2018 untuk menghadirkan kreasi produk peralatan rumah dan dekorasi dengan bahan baku kayu berkualitas asli Indonesia, seperti piring, vas bunga, dan tempat tissue.
Selain bahan baku kayu, Dekornata juga merambah kerajinan lokal dengan bahan baku lokal lain seperti keramik, rotan, bambu, anyaman eceng, lamun (sea-grass), dan pelepah pisang.
Tidak hanya menggunakan bahan baku yang 100% lokal, Giovanno juga memberdayakan mitra pengrajin kayu lokal yang hingga saat ini jumlahnya mencapai lebih dari 150 mitra pengrajin yang kebanyakan berasal dari Jawa Barat, Bali, dan Lombok.
Sejak awal memulai bisnis Dekornata, Giovanno langsung mempercayakan Shopee sebagai platform penjualan yang sesuai bagi kalangan target konsumennya.
Dengan jangkauan Shopee yang luas, ia juga ingin menunjukkan bahwa produk-produk berbahan kayu bisa disesuaikan dengan tren generasi milenial dan memiliki harga yang terjangkau.
Maka untuk merealisasikan misi ini, Dekornata melakukan berbagai inovasi dari berbagai aspek, seperti melakukan creative styling pada produknya agar sesuai dengan tren yang berjalan, serta menerapkan teknologi Augmented Reality yang dapat digunakan untuk membantu konsumen melihat produk secara lebih jelas walaupun tidak melihat produk aslinya. (gusti)