Medan (Pewarta.co)-Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Judo Seluruh Indonesia (Pengptov PJSI) Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting diminta untuk serius dalam mendukung program pengembangan atlet dengan memberikan pehatian agar terciptanya prestasi yang diinginkan.
Sebab lewat regenerasi atlet, sangatlah perlu sekali agar semangat para atlet judo Sumut bangkit, sehingga mampu berbicara dikancah nasional seperti beberapa tahun silam.
“Tapi saat ini kita menemukan beberapa kendala, sehingga latihan yang selama ini dilaksanakan di Padepokan Judo yang beralamat di Jalan Gaharu Medan, sudah tidak bisa digunakan. Apalagi ditambah dengan matras juga sudah tidak layak untuk digunakan, selain Covid 19,” kata Kabid Bidang Prestasi (Binpres) PJSI Sumut, Yosef Yus didampingi pelatih Ahmad Sani di Medan, Rabu (27/1/2021).
Pasalnya, sejak pertengahan 2020 lalu gedung padepokan tersebut tak bisa lagi dipakai akibat adanya renovasi. Dan renovasi tersebut sudah berjalan selama enam bulan lamanya, sehingga menjadi kendala bagi atlet yang ingin berlatih.
Menurut Yosef, jadi sangat disayangkan apabila keseriusan para atlet tidak diperhatikan. Sebab tanpa perhatian yang dirasakan atlet judo daerh ini, maka judo Sumut tak ikut menerjunkan atletnya saat menghadapi PON Papua 2021.
“Untuk itulah sangat diharapkan sekali bentuk perhatian dari ketua Pengprov PJSI Sumut serta pemerintah melalui Dispora agar sarana dan prasaran berlatih dapat diatasi,” ucap Yosef serius.
Yang membuat para pelatih sedikit lega adalah, persiapan lewat latihan tetap dilakukan dengan rutin, walaupun tempat berlatih masih menumpang dii Gedung UPT Disporasu Jalan Willem Iskandar Medan Estate selain di PPLP Sumut dengan enam atlet yang dilatih Andreas Yus dan Ricki Ramadani.
Sementara disinggung persiapan PON 2024 mendatang, Yosef mengatakan, PJSI Sumut akan menyiapkan atlet sebanyak 22 atlet.
Dari 22 atlet itu nantinya diharapkan bisa meraih prestasi terbaik.
Namun menurutnya, belum bisa disebutkan dari nomor apa saja yang nantinya bisa menghasilkan prestasi. Sebab kata Yosef, pihaknya masih melihat sejauh mana perkembangan atlet itu sendiri. Apalagi PJSI Sumut juga menggunakan pola promosi dan degradasi.
Sedangkan lawan terberat yaitu, ada beberapa daerah diantaranya, Jawa, Kaalimantan dan Papua.
“Jadi sekali lagi kami minta dibantu untuk mensosialisasikan cabang judo ke tengah-tengah maryarakat agar tercipta sebuah regenerasi atlet yang mana hal ini bisa tercipta, maka tak ada istilah lawan berat saat bertanding,” pungkas Yosef mengakhiri. (uke)