Jakarta (Pewarta.co)-Bicara terpilihnya Nicke Widyawati sebagai 100 perempuan paling berpengaruh di dunia versi Majalah Fortune merupakan kebanggan tersendiri bagi Kartini Bangsa.
Direktur Utama Pertamina itu menempati peringkat ke-17 menyisihkan banyak pemimpin perusahaan top dunia, sungguh luar biasa seorang Nicke yang menurut Ahok merupakan perempuan pemimpin yang juga berperan sebagai ibu di perseroan.
“Beliau bisa mengayomi sebagai
seorang perempuan ibu,” ujar Ahok dalam pesan pendek kepada Tempo (dikutip Selasa, 12 Oktober 2021 dari tempo).
Miris sekali pernghargaan itu tidak berbanding lurus dengan kondisi pertamina didalam negeri, apapun alasannya pertamina langsung maupun tidak langsung yang mengelola berdampak buruk dan sangat merugikan secara langsung terhadap masyarakat kalangan bawah, peristiwa ini berlangsung lama dan kebanyakan wakil pertamina mengamininya, ini terjadi pada puluhan ribu SPBU diseluruh negeri, “patut dapat diduga” Sebagian besar SPBU didalam negeri tidak memberikan hak warga untuk sekedar buang air kecil, cuci muka, bahkan berwudhu untuk menunaikan sholat secara Cuma-Cuma alias gratis, disemua SPBU yang kami kunjungi menyediakan “kotak amal” layaknya kotak amal di jalanan, dan di SPBU kotak ini berada persis di pintu keluar toilet dan dijaga serta siap untuk meminta kepada warga yang tidak membayar sehabis menggunakan kamar mandi/toilet SPBU.
Pertanyaannya apakah hal demikian itu merupakan kebijakan pertamina, bagaimana jika kita beri penghargaan kepada pertamina sebagai “pengelola toilet terbanyak”
sebagaimana majalah fortune memberikan penghargaan, semoga pertamina dapat memberikan perubahan bagi warga untuk mendapatkan haknya disemua SPBU dengan layanan dan fasilitas yang memadai,
Toilet yang bersih wangi dan tempat beribadah yang nyaman demikian tutup rofiq ketua umum LSM-LIM. (red)