Jakarta (Pewarta.co)-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) mendapat penghargaan Bank Indonesia Award 2021 dari Bank Indonesia (BI) sebagai Pemerintah Provinsi dengan Implementasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terbaik. Penghargaan tersebut diterima Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021 di Ballroom Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (24/11/2021).
Selain Sumut, provinsi yang meraih Bank Indonesia Award 2021 pada kategori yang sama, di antaranya Provinsi Jawa Barat, Provinsi Bali, Provinsi Kalimantan Timur, dan Provinsi Sulawesi Selatan.
Raihan penghargaan ini, menurut Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck, menjadi bukti bila UMKM di Sumut sudah mampu mengikuti perkembangan teknologi, menggunakan sistem pembayaran digital melalui QRIS. “Alhamdulilah, artinya sistem pembayaran QRIS ini terpakai sampai ke daerah-daerah, khususnya daerah pariwisata. Jadi para pelaku UMKM tidak semata-mata hanya konvensional tapi juga mengikuti perkembangan digital,” ujarnya.
Hal ini, lanjut Ijeck, tentu akan terus didorong, khususnya UMKM yang ada di desa-desa. “Pandemi Covid-19 ini mengajarkan kita mandiri, mengajarkan kita juga bahwa ekonomi bergerak tidak hanya berpusat di kota besar. Sektor pertanian, perkebunan, perikanan, ekonomi kreatif daerah justru saat ini semakin bangkit dan membuktikan mampu bertahan, ini pelajaran untuk kita,” katanya.
Ditambahkan Ijeck, hal ini juga telah disampaikan Presiden RI dalam kata sambutannya dalam acara yang digelar BI tersebut, bahwa pertumbuhan ekonomi terus bangkit dengan adanya UMKM, sehingga dorongan kepada UMKM untuk semakin maju harus terus dilakukan.
“Sumut juga akan melakukan arahan dari Presiden untuk mendorong UMKM maju, tidak hanya di skala daerah, nasional tapi juga sampai internasional,” ujarnya.
Sebelumnya, Ijeck dalam kegiatan Virtual Assesment TPAKD menjelaskan capaian program TPAKD 2021 untuk program UMKM Go Digital yang sudah dilaksanakan di antaranya pemasaran produk UMKM melalui digital, pelaksanaan business matching antara pelaku UMKM dan pelaku Platform E Commerce.
“Saat ini 950 pelaku UMKM telah dilatih menggunakan platform e-commerce dan 350 diantaranya telah berniaga secara digital. Selain itu lebih dari 450 ribu pelaku usaha telah memanfaatkan QRIS, “ujarnya.
Untuk program UMKM Naik Kelas, lanjut Ijeck, pihaknya telah melaksanakan sub program kredit/pembiayaan melawan rentenir dengan melakukan launching kredit mikro Sumut Bermartabat dari Bank Sumut dengan bunga 5% per tahun, lebih ringan dari bunga KUR saat itu sebesar 6% per tahun.
“Hingga September 2021, program ini telah disalurkan kepada kepada 2.910 debitur dengan nilai kredit Rp10,62 Miliar,” ujarnya sembari mengatakan pihaknya juga sudah membentuk 33 TPAKD di seluruh kabupaten/kota di Sumut.
Dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021 yang mengambil tema Bangkit dan Optimis, Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Enonomi, dalam kata sambutannya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyampaikan bahwa, dirinya optimis tahun 2022 Indonesia bisa bangkit. Hal ini, dikatakan Presiden, bisa dilihat dari berbagai sektor yang mulai membaik. “Angka angka di berbagai sektor seperti dari sisi produksi, dan lainnya menunjukan optimisme tahun 2022 kita bisa bangkit,” jelasnya.
Presiden menambahkan, UMKM juga berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu, dirinya meminta agar fokus pengembangan UMKM ke arah digital semakin ditingkatkan.
“Mudahkan UMKM bertransformasi ke digital ekonomi agar UMKM kita bisa optimal,” ujar Jokowi.
Walaupun demikian, Jokowi berpesan, saat ini pandemi Covid19 masih terus berjalan. Untuk itu dirinya meminta agar selalu berhati-hari dalam setiap kegiatan.
“Kuncinya adalah bagaimana kita bisa kendalikan pandemi yang ada di negara kita. Kita harus optimis namun tetap hati hati. Sektor sektor kita akan dibuka perlahan, yang penting penerapan protokol kesehatan harus tetap disiplin agar bisa antisipasi gelombang ketiga,” jelasnya.
Senada dengan Presiden RI Joko Widodo, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, mengatakan, dirinya optimis tahun 2022 perkonomian nasional akan kembali pulih. Dirinya menjelaskan, Bank Indonesia bersemangat meningkatkan sinergi dengan seluruh stakeholder untuk memperkuat ekonomi nasional.
“Kita optimis ekonomi nasional pulih di tahun 2022. Inilah semangat Bank Indonesia bersinergi dengan stakeholder, untuk memperkuat ekonomi nasional,” jelas Perry.
Perry Warjiyo menambahkan, vaksinasi dan pembukaan sektor-sektor ekonomi menjadi prasyarat dalam memperkuat pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, ada lima kebijakan Bank Indonesia di antaranya Transformasi Sektor Riil, Stimulus Fiskal dan Moneter, Kredit dan Transformasi Keuangan, Digitalisasi Ekonomi Keuangan dan Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau.
Ditambahkan Perry, hal ini penting dilakukan dalam pemulihan ekonomi nasional.
“Ini sangat penting agar imunitas massa segera tercapai dan lebih banyak sektor dibuka kembali, supaya ekonomi segera pulih dan dalam jangka panjang, pertumbuhan kembali lebih tinggi menuju Indonesia maju,” jelas Perry. (ril)