Padangsidimpuan (Pewarta.co)- Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) Kota Padangsidimpuan melakukan pengamanan dengan pagar betis guna mengantisipasi masuknya mahasiswa yang bergabung dalam DPP GEMA Tabagsel melakukan orasi di halaman kantor Walikota Padangsidimpuan, Jalan Sudirman, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, picu kerusuhan, Jumat, (21/10/2022)
Puluhan massa dari Mahasiswa yang tergabung dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) melakukan unjuk rasa menuntut dugaan penyalahgunaan kewenangan dan atau anggaran pada pelaksanaan belanja Tahun 2021 di Dinas Lingkungan Hidup Kota Padangsidimpuan.
Pantauan wartawan, Saat mahasiswa sedang berorasi, sejumlah Satpol PP Kota Padangsidimpuan terlihat menghalangi mahasiswa untuk masuk ke kantor Wali Kota Padangsidimpuan.
Personil Satpol PP sempat saling dorong mendorong dengan massa aksi unjuk rasa. Kemudian personel kepolisian Polres Kota Padangsidimpuan langsung melerai kedua kelompok tersebut..
Personel dari Polres Padangsidimpuan AKP Lindung Sihaloho, mengatakan, agar massa dari mahasiswa melanjutkan orasi dan membacakan tuntutan yang akan disampaikan. Kemudian, untuk tim pengamanan disarankan agar tidak terbawa emosi di lapangan.
“Lanjutkan saja orasinya, jangan terpancing emosi, fokus-fokus,” ujarnya sambil melerai massa aksi.
Al Ansory Rangkuti, Koordinator Lapangan mengatakan, belanja sewa lahan yang kami nilai tidak mengedepankan penggunaan keuangan negera yang efektif dan efisien. Kemudian, penggunaan anggaran yang dikucurkan untuk servis kenderaan roda 3 dan 6 milik Dinas Lingkungan Hidup Kota Padangsidimpuan dinilai tidak terealisasi.
“Kami curiga anggaran belanja service, belanja suku cadang, belanja pelumas dan belanja BBM tidak terealisasi setelah mencermati kondisi kendaraan milik Dinas Lingkungan Hidup Kota Padangsidimpuan yang lalu lalang setiap harinya,” ujarnya.
Setelah 2 jam berorasi, tuntutan mereka di terima oleh Kasatpol PP Kota Padangsidimpuan dan puluhan massa aksi tersebut membubarkan diri.( Rts)