Padangsidimpuan (Pewarta.co)-Pemerintah Kota Padangsidempuan melalui Dinas Pendidikan Daerah di arena Sidempuan Expo 2022 melakukan pertunjukan anak-anak tingkat SD dan SMP menampilkan murid berbagai SD Negeri dan Swasta secara bergantian tampil menulis dan bercerita menggunakan bahasa Batak Angkola. Topik yang diceritakan adalah seputar kondisi kehidupan sosial di tengah masyarakat.Jumat (21/10/2022)
Kegiatan tersebut dilaksanakan di di arena Sidempuan Expo 2022. Q dalam rangka memperingati dan memeriahkan HUT ke-21 Pemko Padang Sidempuan berlokasi di Akaman Bolak, Kota Padangsidimpuan.
Dalam kegiatan terssbut siswa SMP sederajat juga menampilkan kemampuan menulis menggunakan hurup aksara Batak. Mereka juga menampilkan kemampuan berbalas pantun dan stand up comedy berbahasa Batak Angkola.
Untuk adat istiadat, para siswa SMP memperagakan kegiatan ‘manyantan boru’ atau menyambut secara adat kedatangan mempelai perempuan di rumah mempelai pria. Sebelumnya, mereka juga memperagakan kegiatan ‘markobar’ dan ‘mangupa’.
Walikota Padangsidempuan Irsan Efendi Nasution, didampingi Kadis Pendidikan Muhammad Luthfi Siregar dan Kadis Kominfo Islahuddin Nasution, sangat gembira dan bersyukur melihat penampilan generasi muda tingkat SD dan SMP ini.
“Penguasaan terhadap adat budaya lokal ini merupakan satu pencapaian yang luar biasa. Mengingat, mata pelajaran muatan lokal untuk Kelas V dan VI SD serta Kelas VII, VIII, IX SMP baru diterapkan sejak tahun ajaran 2022/2023 atau sekitar empat bulan yang lalu,” ujar Kadisdik Muhammad Luthfi Siregar .
Bulan April kemarin, katanya, kita mengenalkan atau lounching 5 buku pelajaran muatan lokal karya Zainal Efendi Hasibuan (dosen UIN Syahada bersama Sutan Tinggi Barani Perkasa Alam Siregar (tokoh adat).
Selanjutnya lima buku itu dijadikan sebagai bahan ajaran kepada murid SD dan siswa SMP yang dimulai sejak tahun ajaran 2022/2023. Buku itu ialah, Aksara Batak Angkola Mahir Membaca dan Menulis untuk murid Kelas V SD.
Partuturon di Namardalihan Natolu untuk Kelas VI SD. Naposo Bulung Cerita Rakyat dan Kearifan Lokal untuk Kelas VII SMP. Mengenal Upacara Adat dan Tata Cara Upacara Adat untuk Kelas VIII SMP. Seni Budaya Angkola dan Mangkobar di Sidang Adat untuk Kelas IX SMP.
“Buku ini ditujukan untuk pelestarian dan penguatan adat budaya sebagai bagian dari kearifan lokal kita. Penerapan mata pelajaran muatan lokal ini merupakan salah satu turunan dari visi misi Padang Sidempuan Bersinar, yakni mewujudkan generasi muda yang berkarakter,” jelas Irsan Efendi Nasution.
Kadis Pendidikan Muhammad Luthfi Siregar menambahkan, terhitung sejak tahun ajaran 2022/2023, pelajaran muatan lokal sudah diterapkan di Kelas V dan VI SD serta Kelas VII, VIII dan IX SMP sebanyak dua jam pelajaran setiap pekannya.
“Alhamdulillah, murid atau siswa kita sangat antusias mempelajarinya. Mereka seperti menemukan sesuatu yang baru, meskipun pada dasarnya pelajaran ini adalah budaya atau kearifan lokal yang diwariskan oleh para leluhur kita,” jelasnya.
Berdasarkan analisa terhadap laporan hasil pencapian ajaran di SD dan SMP se Kota Padang Sidempuan, para anak didik sangat antusias dalam mengikuti mata pelajaran muatan lokal ini.
“Meskipun baru sekitar empat bulan muatan lokal ini diajarkan di sekolah. Hari ini kita sudah sama-sama menyaksikan kemampuan murid atau siswa dalam penguasaan budaya dan adat istiadat Batak Angkola,” terang Luthfi.
Kadisdik Pemko Padangsidempuan berharap, tumbuhnya kecintaan dan tingginya kemauan menguasai budaya lokal, mampu membentengi generasi muda dari pengaruh negatif perkembangan zaman dan budaya asing (Rts)