Hinai (Pewarta.Co) – Sedikitnya, ratusan warga Desa Paya Rengas, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat kembali datangi Kantor Desa Paya Rengas. Mereka menuntut kejelasan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) yang terkesan tidak transfaran, kepada pemerintah desa (Pemdes), Jum’at (22/5) sekira jam 10.00 WIB.
Kehadiran warga kali ini ingin mempertanyakan penyaluran BLT DD yang dinlai telah dicurangi oleh Pemdes Paya Rengas.
“Kemarin, Selasa (19/5) dah ada kesepakatan antara warga dan Pemdes bahwa, kuota BLT DD akan ditambah dari warga yang tidak terdaftar di Bansos Provinsi,” ungkap warga Dusun II Nasbah Mufida.
Bukannya masuk dalam daftar sebagai penerima BLT DD, yang membuat masyarakat makin gerah adalah, Pemdes Paya Rengas malah membagikan BLT DD tersebut kepada 11 KK pemerima pada sore hari, Rabu (20/5) kemarin dengan ‘senyap’.
“Kami mau ketemu sama Kades, jangan bohongi kami, semua harus transfaran!!!” teriak warga.
Tak berselang lama, Kades Paya Rengas Sartiman pun datang ke kantor desa sesaat setelah dijemput Sekdes. Kehadiran Sartiman sontak disambut dengan sorak kekesalan warga yang sudah lama menunggu kehadiran Sartiman.
“Kami minta agar 25 persen dari DD tahun ini dikucurkan semua kepada warga. Karena, warga yang hadir disini semua terdampak Covid-19. Kami minta Kades untuk dapat memutuskan tuntutan kami sekarang juga. Kami gak mau terus-terusan dibohongi,” ketus Nasbah mewakili warga.
Selain itu, karena terkesan tak bisa memperjuangkan nasib warga, kata Nasbah, warga juga menuntut agar Ketua Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Paya Rengas untuk segera dicopot.
“Masa gak bisa diperjuangkannya (Ketua BPD) nasib warga. Kami minta agar Ketua BPD segera diganti,” katanya.
Salmiah (30) seorang warga Dusun VII juga mengungkapkan kekesalannya dihadapan Kades. Dirinya menjelaskan bahwa dirinya gak pernah nerima bantuan apapun.
“Jangan pula yang dah dapat bantuan malah dikasih lagi BLT DD itu. Semantara, kami yang sama sekali gak nerima bantuan kok gak dapat apa-apa,” kesal Salmiah.
Akhirnya, setelah mendengar keluhan warga, Sartiman menggelar musyawarah dan memutuskan untuk membagi BLT DD Paya Rengas kepada 65 KK. Dengan ketentuan, 25 persen jumlah DD sebesar Rp806.915.000 dibagi untuk bantuan selama 6 bulan sebesar Rp2,7 juta.
“Dari jumlah DD Paya Rengas tahun ini, uang kita hanya cukup untuk 65 KK penerima BLT DD. Karena dipotong untuk biaya penanggulangan Covid-19,” ungkap Sartiman.
Akhirnya, perwakilan warga yang hadir dalam musyawarah tersebut sepakat dengan keputusan yang telah ditetapkan.
“Selanjutnya, para Kadus diminta untuk mendata warganya, agar segera didaftarkan sebagai penerima BLT DD,” pungkas Sartiman. (Abel/Obang/red)