Kongo (pewarta.co) – Satuan Tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB)/Mission de l’Organisation des Nations Unies pour La Stabilisation en République Démocratique du Congo (MONUSCO) kembali berhasil menyelamatkan enam korban sandera lainnya usai menyelamatkan empat warga sipil dari perampok bersenjata. Upaya penyelamatan sandera tersebut berada di desa Kitupa merupakan wilayah tanggung jawab Combat Operation Base (COB) Bendera dari Satgas Indo RDB, Kongo, Senin (21/12/2020).
Penyelamatan enam sandera warga sipil lainnya diawali dari berhasilnya penyelamatan empat warga sipil bermotor oleh tim patroli COB Bendera Satgas Indo RDB. Saat itu telah diketahui identitas pelaku perampok bersenjata yaitu berasal dari kelompok Aigle Alelluya.
Setelah Tim Patroli Satgas Indo RDB kembali ke COB Bendera, baru diketahui masih ada warga yang belum kembali dan menjadi korban perampokan juga. Setelah berita ini tersiar di Desa Crispin, warga desa setempat melaporkan lagi kepada Satgas Indo RDB yang berada di COB Bendera bahwa masih ada rekannya yang diculik oleh perampok bersenjata.
Menindaklanjuti laporan warga tersebut, Komandan Kompi (Danki) COB Bendera Mayor Inf Ismail Taruna Vijaya mendapat perintah langsung dari Komandan Satgas (Dansatgas) Indo RDB Kolonel Inf Daniel Lumbanraja untuk mempimpin tim patroli yang berjumlah 40 orang. Patroli ini bermaksud untuk melaksanakan pencarian secara intensif tentang keberadaan enam warga yang diculik.
Dalam waktu kurang dari 24 jam, tim patroli mendapatkan informasi dari kepala Desa Kitupa bahwa pelaku perampokan tersebut adalah dari kelompok yang sama yaitu Aigle Alelluya di bawah pimpinan Mr. Kalinde Takataka. Tim patroli pun berhasil mengetahui kontak Kalinde Takataka.
Dengan dibantu oleh eks milisi dari kelompok yang sama, proses negosiasi dimulai dengan permintaan uang tebusan sebagai jaminan dilepaskannya enam sandera tersebut. Namun Dantim Patroli Mayor Inf Vijaya berusaha memberikan pengertian dan pemahaman bahwa hal yang dilakukan oleh para penyandera tersebut adalah tidaklah benar.
Mayor Inf Vijaya menawarkan pilihan untuk bekerjasama dengan baik, maka MONUSCO dalam hal ini Satgas Indo RDB akan memfasilitasi salah satu program PBB yaitu memberikan lapangan pekerjaan seperti para eks milisi yang sudah menyerahkan diri dan bergabung menjadi masyarakat sipil.
Upaya negosiasi yang alot dan panjang membuahkan hasil yang baik. Dantim Patroli dapat menyadarkan para penyandera dan menunjukkan keberadaan warga sipil yang di sandera. Dengan sigap, tim patroli bergerak menuju lokasi yang telah disebutkan, kemudian melakukan pembebasan para sandera dengan aman dan selamat. Selanjutnya keenam warga sipil tersebut diserahkan kembali kepada keluarganya yang berada di desa Crispin. (red)