Tapaktuan (pewarta.co) – Hiruk pikuk perdebatan yang terjadi antara paslon nomor 1 (Darmansah-Sudirman) dan nomor 3 (Amran – Akmal AH) pasca penyampaian visi dan misi terkait program santunan kematian semestinya tidak perlu terjadi. Mengingat, program santunan kematian itu bukan lagi program terobosan istimewa yang hanya dilakukan oleh Tgk Amran.
“Jika kita lihat secara lebih terbuka program ‘santunan kematian’ itu bukanlah program baru yang merupakan ide Tgk Amran, tapi di daerah lain sudah jauh-jauh hari terealisasi. Jadi program yang digagas oleh Almarhum Azwir dan dijalankan oleh Tgk Amran ini sebenarnya tak lebih dari program copy paste karena sudah duluan dilakukan oleh daerah lain, lalu kenapa diperebutkan seakan-akan sesuatu yang begitu istimewa,” ungkap Koordinator Gerakan Pemuda Negeri Pala (GerPALA), Fadhli Irman Rabu, 2Oktober 2024.
Irman memaparkan, di kabupaten tetangga, Aceh Barat Daya (Abdya) program ini sudah ada ketika kepemimpinan Bupati Akmal Ibrahim jilid I dan juga ada di masa kepemimpinan Bupati Jufri Hasanuddin.
Kemudian, kata Irman di Kota Banda Aceh di saat kepemimpinan Aminullah Usman jilid I selain santunan kematian untuk masyarakat miskin juga ada program santunan ibu melahirkan.
“Selain itu, di Aceh Jaya jauh-jauh hari ketika kepemimpinan Ir H Azhar Abdurrahman juga sudah ada yang namanya program santunan kematian bahkan juga ada program listrik gratis. Jadi santunan kematian bukanlah program terobosan baru masa Tgk Amran yang patut jadi contoh karena di daerah lain program serupa sudah lebih dahulu dilaksanakan dengan besaran santunan yang lebih besar dan proses pencairannya yang lebih cepat. Jadi, program santunan kematian itu bisa saja dilakukan oleh paslon lain dengan lebih baik pengelolaannya dan lebih besar nominalnya,” jelasnya.
Menurut GerPALA, semestinya selain santunan kematian, calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Selatan bisa lebih fokus untuk hal yang lebih penting semacam santunan kehidupan, yakni bagaimana masyarakat dibantu agar ekonominya hidup dan bertumbuh, SDM nya meningkat dan kesejahteraannya diperhatikan, apakah itu dengan bantuan sektor pertanian, perikanan, bantuan UMKM dan sebagainya.
“Bahkan jika kita lihat Tgk Amran ketika menjabat masih sangat kurang merealisasikan program sosial lainnya seperti pembangunan rumah duafa, sehingga 2000-an rumah duafa masih belum tersentuh, kemudian janji terkait bantuan listrik 2 Ampere gratis bagi masyarakat miskin juga tak terealisasi, belum lagi program lainnya,”tambahnya.
Untuk itu, GerPALA menyarankan kepada Paslon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Selatan dan tim pemenangannya agar lebih objektif dan tidak berebut klaim program. “Rakyat butuh gagasan yang inovatif, pemikiran yang terbuka dan solusi dari seorang calon pemimpin daerah untuk menjawab persoalan yang dialami masyarakat ini,” tegasnya. (red)