Padang (pewarta.co) – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional merupakan perhelatan akbar di Tanah Air yang bertujuan untuk mendorong umat Islam mempelajari kitab suci Alquran sebagai pedoman hidup dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Bukan sebaliknya, menjadi ajang persaingan di antara kafilah yang sedang bertanding.
“MTQ ini seharusnya menjadi tempat bertemunya ahli-ahli Quran. Namun kita lihat di lapangan seakan-akan ini hanya menjadi ajang persaingan semata, dampaknya hubungan silaturahmi antar kafilah kurang terjalin dengan baik,” ujar Ketua II Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Sumut Palit Muda Harahap di sela-sela rapat Tim Kafilah Sumut jelang penutupan MTQ Nasional XXVIII, di Pemondokan Kafilah Sumut Hotel Ibis Padang, Jalan Taman Siswa Kota Padang, Jumat (20/11).
Karena itulah, Palit mengharapkan tujuan MTQ yang sudah digelar sejak tahun 1968 ini dapat dikembalikan seperti semula, sehingga di antara kafilah dapat terjalin silaturahmi yang baik dan saling tukar menukar pemikiran selama terlaksananya musabaqah.
Palit juga mengkritisi bergesernya tujuan pembentukan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ). Dikatakannya, tujuan inti dari lembaga ini adalah untuk mengembangkan Alquran di Indonesia, memberantas buta baca Alquran, mendorong pemerintah untuk melahirkan peraturan daerah tentang kewajiban pandai baca Alquran, serta menjadikan imam-imam salat lebih mahir untuk membaca Alquran.
“Tujuan pembentukan LPTQ mulai bergeser. Jadi sekarang LPTQ ini terkesan hanya menjadi panitia untuk penyelenggaraan musabaqah dari tingkat pusat hingga daerah,” tegasnya.
Kafilah asal Sumut, Rizky Maulana mengharapkan keberadaan LPTQ ke depannya dapat semakin lebih baik. “Harapannya LPTQ selain memberikan bimbingan kepada kafilah untuk meraih prestasi pada musabaqah, diharapkan juga dapat mendorong masing-masing kafilah meningkatkan amalannya kepada Allah SWT. Dengan begitu para kafilah semakin dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai kandungan Alquran dalam kehidupannya,” kata peserta yang masuk babak final MTQ untuk cabang hapalan 20 juz.
Gubernur Semangati Kafilah Sumut
Sementara itu, terkait beberapa kafilah yang sudah masuk babak final pada lima cabang dari delapan cabang yang ditandingkan, mendapat apresiasi dari Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Gubernur juga menyemangati agar para qari-qariah Sumut tetap semangat dan sealu tampil maksimal.
“Semangatlah mereka para qori-qoriah kita yang sedang bertanding di MTQN XXVIII Sumbar. Buatlah Sumut ini semakin bermartabat. Mereka adalah duta-duta Sumatera Utara. Kita doakan yang terbaik untuk para duta kita tersebut,” ujar Edy Rahmayadi, menjawab pertanyaan wartawan, Jumat (20/11) di Medan. (H12/red)