Jakarta (Pewarta.co)-Relawan Loyalis Erick Thohir for Jokowi-Amin 01 (Letho for JKW) meminta Menteri Negara Badan Usaha Milik Negaraa (Meneg BUMN) untuk mengevaluasi kinerja Dewan Direksi Manajemen Subholding PT. Pertamina.
Di mana terkait para pejabat Pertamina mengutamakan membeli produk-produk pabrik impor ketimbang membeli hasil produk-produk dalam negeri.
Hal ini disampaikan Anshar Ilo Ketua Umum Letho for JKW saat menghubungi wartawan senior Syafrudin Budiman SIP di Jakarta, Kamis (24/03/2021).
“Saat ini beberapa direksi terbukti membeli pipa-pipa kilang minyak dan bahkan ada yang beli kapal-kapal tanker kecil dan besar ke luar negeri juga. Padahal PT PAL dan banyak perusahaan swasta dalam negeri mampu membuat pipa-pipa dan kapal-kapal tanker,” tegas Ilo sapaan akrabnya.
Kata Ketua Umum DPP Pemuda Solidaritas Merah Putih (P-SMP) ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja memecat pejabat tinggi Pertamina, karena tidak bisa meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada proyek-proyek Pertamina. Terutama terkait proyek pipa yang sebagian besar masih diimpor.
“Atas pencopotan pejabat teras Pertamina tersebut. Letho mendukung dan mengapresiasi langkah Presiden Jokowi memberikan sangsi atau punishment bagi pejabat Pertamina. Untuk itulah sudah saatnya Bapak Erick Thohir selaku Meneg BUMN bisa mengevaluasi kinerja bawahannya,” sorot Ilo.
Sikap Presiden Jokowi ini kata Ilo dibenarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat Rakornas BPPT 2021, Selasa (09/03/2021).
Di mana pejabat tinggi itu dipecat Presiden langsung, kata Menteri Maritim ini
“Pemecatan pejabat tinggi Pertamina ini sudah benar, masih ada pejabat BUMN yang berfikir kepentingan sesaat dengan melakukan impor. Selain perihal pipa impor, ada juga perihal pengadaan kapal tanker di Pertamina. Dimana perusahaan plat merah ini juga melakukan impor dan diduga tidak transparan,” gamblangnya.
Terkait kasus pipa impor dan kapal impor, Letho meminta Erick Thohir Meneg BUMN mengganti posisi Mulyono selaku Direktur Logistik dan Infrastruktur. Nantinya pejabat yang tidak beres, bisa diganti dengan yang lebih nasionalis cinta produk Indonesia.
“Kami minta Pak Erick Thohir Meneg BUMN untuk mencopot Mulyono selaku Direktur Logistik dan Infrastruktur. Masih banyak generasi muda di BUMN yang lebih nasionalis dan mencintai produk dalam negeri,” tandasnya.
Kata Ilo Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat Rakornas BPPT 2021, Selasa (9/3/2021) sempat mengatakan, Pertamina itu ngawurnya minta ampun.
“Masih saja impor pipa padahal bisa dibuat di Indonesia. Bagaimana itu?. Tapi secara etika tidak menyebut nama yang dimaksud,” ujar Menko Maritim sebagaimana direkam Ilo.
Seperti diketahui, sejak awal Februari 2021, Pertamina juga mengalami beberapa pergantian jajaran direksi, termasuk di Subholding perseroan.
Pada 5 Februari 2021, pemerintah melalui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina melakukan perubahan susunan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Pertamina (Persero).
Pahala Nugraha Mansyuri ditetapkan menjadi Wakil Komisaris Utama sejak 3 Februari 2021 dan M. Erry Sugiharto mendapat kepercayaan sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) terhitung mulai tanggal 5 Februari 2021.
Pahala menggantikan Budi Gunadi Sadikin yang telah menjabat Menteri Kesehatan RI. Sementara Erry Sugiharto menggantikan Koeshartanto.
Selain itu, pada 15 Februari 2021 Pertamina juga mengganti sejumlah direksi Subholding Pertamina dan Anak Usahanya.
Berikut manajemen Subholding dan Anak Usaha Pertamina yang baru, masing masing
Direktur Utama, Nicke Widyawati, Direktur Penunjang Bisnis, M. Haryo Yunianto dan Direktur Keuangan, Emma Sri Martini
Selain itu, Direktur Sumber Daya Manusia, M. Erry Sugiharto, Direktur Logistik & Infrastruktur, Mulyono dan Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha, Iman Rachman
Sedangkan untum Refinery & Petrochemical Subholding (PT Kilang Pertamina Internasional) yakni
Direktur Utama Djoko Priyono dan Direktur Operasi Yulian Dekri
Begitu jug dengan Power & NRE Subholding (PT Pertamina Power Indonesia) terdiri dari Direktur Utama Dannif Danusaputro, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Said Reza Pahlevy dan Direktur Keuangan Iman Hilmansyah
Sementara untuk PT Pertamina Geothermal Energi yaitu Direktur Utama Ahmad Yuniarto, Direktur Keuangan Nelwin Aldriansyah
dan PT Pertamina Drilling Services Indonesia, Direktur Keuangan Desiantien. (AVID/r)