Deliserdang (pewarta.co) – Kerukunan harus diajarkan sejak dini. Salah satu caranya dengan mengenalkan dan membiasakan anak-anak tentang perbedaan-perbedaan yang ada di tengah masyarakat. Sehingga ketika sudah dewasa akan terbiasa dan menghormati adanya perbedaan dan keberagaman.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi saat menghadiri Pesta Pemberkatan Gereja Stasi St. Antonius Galang, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Galang, Deliserdang, Minggu (1/12).
“Perbedaan itu harus dibiasakan sejak kecil, agar hingga besar nanti terbiasa dia, kemudian berkawan dengan yang beda sampai tua, indah sekali kita rukun ini,” kata Gubernur kepada ribuan jemaat Katolik yang hadir.
Gubernur berpesan agar tidak melihat penampilan dan materi seseorang dalam beragama ataupun berbuat sesuatu. Menurutnya, semua orang itu sama derajatnya di mata Tuhan. Namun yang membedakan hanya perbuatan masing-masing.
“Saya percaya semua agama itu mengajarkan yang baik-baik, jadi jangan berbuat jahat, 1.000 rumah ibadah dibangun percuma jika kita masih berbuat jahat, ini berlaku bagi setiap agama,” kata Edy Rahmayadi.
Selain itu, kejujuran juga harus tertanam dalam setiap umat beragama. Kejujuran akan membawa kebaikan bagi setiap orang. Apalagi dalam mewujudkan Sumatera Utara yang bermartabat sangat diperlukan kejujuran.
“Marilah kita jujur, kejujuran itu akan membawa kita kepada kesejahteraan, tidak hanya untuk satu umat, melainkan seluruh masyarakat keseluruhan,” pesannya.
Sementara itu, Uskup Agung Medan Mgr Kornelius Sipayung mengatakan umat Katolik siap mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan yang dilakukan pemerintah. Baik itu pemerintah pusat maupun daerah. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan cita-cita bangsa yakni kesejahteraan.
“Kami umat Katolik, 100 persen Katolik, 100 persen warga negara Indonesia, kami ingin berpartisipasi di barisan depan dalam memajukan kesejahteraan bangsa kita,” kata Kornelius.
Selain itu, dikatakan Kornelius, kehadiran Gubernur pada acara Pesta Pemberkatan Gereja adalah satu motivasi bagi seluruh masyarakat. Hal tersebut sangat dibutuhkan terutama agar terjalin kerja sama antar umat beragama.
“Kehadiran Gubernur merupakan motivasi bagi kita menjalin kerja sama dan memajukan kesejahteraan masyarakat,” kata Kornelius.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga menandatangani prasasti gereja sebagai tanda peresmian gereja tersebut. Mengenai hal itu, mewakili tokoh masyarakat Katolik Johannes, Sembiring mengatakan, gereja sudah dibangun sejak 7 tahun lalu. Gereja bersegi 8 tersebut sudah selesai meski ada beberapa bagian lagi yang perlu dilengkapi.
Johannes mengaku sangat senang dengan kehadiran Gubernur pada peresmian gereja tersebut. Apalagi pada kesempatan itu juga hadir Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, dan Bupati Serdang Bedagai Soekirman. “Dihadiri gubernur dan 2 bupati, ini sangat luar biasa,” ungkapnya.
Turut hadir, Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumut Harianto Butar-butar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumut Binsar Situmorang, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumut Halen Purba, dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Anthony Siahaan. (red)