Medan (pewarta.co) – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi membuka acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2020 di Hotel Santika Dyandra Medan, Jumat (12/4/2019). Dalam sambutannya, disampaikan ada lima prioritas pembangunan yang diminta agar pelaksanaannya tidak ‘asal jadi’.
“Saya bersyukur karena masih ada yang punya niat membangun Sumatera Utara ini. Seperti disampaikan bahwa Sumut sudah pada posisi yang baik. Ini belum dipimpin sudah dalam posisi itu. Kenapa? Karena potensi wilayah Sumut jauh lebih baik daripada provinsi yang lain,” ujar Gubernur di hadapan seribuan peserta yang hadir dari seluruh kabupaten/kota se-Sumut.
Gubernur menyebutkan dalam kepemimpinannya, ada program prioritas bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) dengan tema ‘Membangun Desa, Menata Kota’. Adapun yang pertama yakni peningkatan kesempatan kerja dan berusaha melalui penyediaan lapangan pekerjaan. Kemudian peningkatan dan pemenuhan akses pendidikan, pembangunan infrastruktur yang baik dan berwawasan lingkungan, penyediaan layanan kesehatan berkualitas serta peningkatan daya saing sektor agraris dan pariwisata.
“Peningkatan dan pemenuhan akses pendidikan, tahun ini naik (menjadi) Rp90.000 (per bulan untuk guru honor). Saya mau 2020 sudah Rp 120.000 (per bulan). Saya butuh sumber daya manusia (SDM), guru kan harus menjadi prioritas. Memang benar, kenaikannya besar. Namun itu tidak masalah, karena kita butuh jangka panjang, guru ini harus benar-benar ada kesejahteraannya,” jelas Edy.
Selanjutnya, Edy menyinggung soal infrastruktur. Perbandingan kondisi jalan nasional di Sumut dibandingkan Riau, Aceh dan Sumbar menurutnya, begitu buruk. Sehingga perlu ada perhatian serius khususnya dari pemerintah pusat.
“Soal pariwisata, kita diminta (target) satu juta orang (wisatawan) datang ke Sumut. Sampai di sini, apa yang mau mereka lihat. Ada Danau Toba, itu dari dahulu sudah ada. Tolong ditata dengan baik, sehingga orang (senang) datang ke sana,” kata Edy.
Lebih jauh ditegaskan Edy, rencana pembangunan disiapkan sedemikian rupa dengan serius. Sebab meskipun sedikit, jika disusun jelas dan baik, lebih baik dari yang banyak tetapi tidak dikerjakan bahkan tak seusai kebutuhan.
“Inikan harus jelas kita ini, Musrenbang itu, biar sedikit rencananya tetapi dikerjakan. Jangan asal lewat (dijalankan), jadi. Sebenarnya kalau dikelola dengan baik, maka Sumut ini bisa menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Saingannya adalah Malaysia dan Singapura,” tegas Edy.
Sementara dua perwakilan pemerintah pusat yakni Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tumpak Haporan Simanjuntak dan Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Subandi Sardjoko memaparkan program pembangunan nasional dari berbagai sektor. Termasuk Sumut yang merupakan prioritas di berbagai bidang. Karena itu pula, beberapa proyek strategis nasional difokuskan ke provisni ini.
“Sumber pertumbuhan utama perekonomian Sumut berasal dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan,” kata Subandi.
Selanjutnya, pihaknya menjelaskan perlu dilakukan review pada efektivitas dan efisiensi program serta identifikasi kerja sama dan kemitraan dalam pembiayaan pembangunan antara pemerintah daerah, pelaku usaha, BUMN dan masyarakat. Termasuk sinergi antara tingkat pemerintahan. Karena itu, pelaksanaan rangkaian Musrenbang di Sumut katanya, perlu difokuskan pada pelaksanaan pertemuan multi sektor dan kewilayahan, agar ada sinergi perencanaan antara pusat dan daerah.
“Kami mohon kerja sama Pemprov. Untuk yang pertama memastikan litigasi dan adaptasi pengurangan resiko bencana dan iklim dengan melakukan kajian lingkungan hidup strategis. Kedua, menajamkan program serta pendetailan pendanaan yang lebih fokus dan terintegrasi dengan program dan kegiatan tingkat nasional termasuk kejelasan lokus kegaitan proyek dan kesiapan yang diperlukan,” sebutnya.
Serta yang terakhir lanjutnya, yakni memperkuat integrasi pendanaan, baik anggaran pendapatan dan belanja dengan APBD termasuk alokasi DAK, BUMN, BUMD dan sumber lainnya. Serta memastikan program berkelanjutan.
Pembukaan Musrenbang tersebut ditandai dengan membunyikan sirene oleh Gubernur yang juga disertai pemberian penghargaan Pembangunan Daerah kepada sejumlah kabupaten kota termasuk dalam hal pengembangan aplikasi e-Musrenbang.
Hadir diantaranya Wakil Gubernur Sumut H Musa Rajekshah, Sekdaprov Sumut Sabrina, Anggota DPD RI Parlindungan Purba, Anggota DPR RI Hinca Panjaitan, para Bupati/Walikota se-Sumut atau yang mewakili, kepala OPD Provinsi Sumut dan Kabupaten/Kota, akademisi, dan dewan pengawas pendidikan. (red)