Jawa Timur (pewarta.co) – Latar belakang Napiter di seluruh lembaga pemasyarakatan tentunya berbeda-beda. Resiko yang dihadapi oleh petugas juga sangat besar. Agar pelaksanaan tugas mereka sehari-hari berjalan dengan baik, Personel dari Divisi Pemasyarakatan, Lapas, Bapas, dan Rutan di Jawa Timur diberikan Pelatihan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mulai Selasa – Kamis (6 – 8 September 2022) di Santika Premiere – Malang, Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan, Irjen Ibnu Suhaendra melalui Direktur Pembinaan Kemampuan, Brigjen Wawan Ridwan mengatakan Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas pemasyarakatan, khususnya dalam rangka menangani Napiter. Peningkatan kemampuan ini penting untuk mendukung pelaksanaan program pembinaan Napiter sekaligus meminimalisir potensi resiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan program tersebut.
” Keselamatan petugas pemasyarakatan pun turut dipertaruhkan. Sebagai konsekuensi tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan program pembinaan Napiter, petugas pemasyarakatan rentan mendapatkan ancaman, baik ancaman terhadap individu maupun terhadap orang-orang di sekitarnya,”ujarnya dihadapan para peserta.
Wawan menjelaskan Napiter ideologis atau militan memiliki pengetahuan ideologi yang mendalam dan memiliki kemampuan persuasi yang tinggi. Mereka berpotensi menarik perhatian dan memengaruhi orang-orang yang berinteraksi intensif dengan mereka, tidak terkecuali para petugas pemasyarakatan. Dengan demikian, penyebaran paham radikal di dalam lembaga pemasyarakatan sangat mungkin terjadi, baik terhadap sesama narapidana maupun terhadap petugas pemasyarakatan itu sendiri.
” Selaku leading Sektor, BNPT mempunyai tanggungjawab untuk menyelenggarakan kegiatan pelatihan dan peningkatan kemampuan petugas pemasyarakatan dalam penanganan Napiter,”tandasnya.
Untuk itu, lanjutnya, diharapkan para peserta pelatihan dapat mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan seksama, serius, aktif, dan antusias. Manfaatkan kegiatan pelatihan ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan, menyamakan persepsi dan interpretasi, serta berbagi informasi untuk saling memahami dan bersinergi serta berkoordinasi.
” Mari saling melengkapi guna memperbaiki kekurangan dalam penanganan Napiter di Instansi masing-masing,”pungkasnya.
Pelatihan disambut baik oleh 70 personil dari Divisi Pemasyarakatan, Lapas, Bapas, dan Rutan di Jawa Timur.
Pelatihan dilaksanakan dengan metode diskusi, ceramah, dan tanya jawab yang menghadirkan Narasumber dari Ditjen PAS, Satgaswil Densus 88 AT, Binda Jawa Timur, Kemenag Jawa Timur, Bakesbangpol Jawa Timur, dan Akademisi Psikolog. Pelatihan semakin menarik karena adanya testimoni Eks Napiter, sebagai mitra Deradikalisasi BNPT. Kegiatan Pelatihan berjalan dengan baik dan tetap mematuhi Protokol Kesehatan. (Gibson/red)