Karo (Pewarta.co)-Ketua Yayasan Haji Anif (YHA) yang juga Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah meresmikan Masjid Al Musannif Desa Tanjung Merahe, Kecamatan Kutabuluh, Kabupaten Karo. Masjid ke-25 dari rencana 99 masjid yang akan dibangun oleh YHA ini menjadi masjid pertama di desa yang memiliki sekitar 30 KK beragama Islam tersebut.
Dalam kata sambutannya, Ijeck sapaan akrab Musa Rajekshah menyampaikan kedatangannya ke Desa Tanjung Merahe untuk kedua kalinya.
“Ini kali kedua saya kemari. Pertama kali waktu Ramadan tahun lalu, melihat lahan untuk masjid ini dan kita berkumpul dengan masyarakat. Kita dapat info desa ini tak ada masjid dari sahabat orangtua saya, Bapak Syahril Pasaribu mantan Rektor USU. Beliau menyampaikan ke orangtua saya kalau pada waktu itu desa ini umat Islamnya beribadah tak ada masjid. Kalau Ramadan, terpaksa meminjam tempat Bapak Saksi Ginting,” cerita Ijeck, Senin (14/3/2022).
Ijeck pun langsung mendapat amanah dari almarhum ayahnya, H Anif untuk melihat Desa Merahe.
“Maka saya ditemani istri saat itu pun datanglah ke mari sambil menyampaikan niat ingin membangun masjid. Itulah asal muasal cerita bisa sampe di sini. Alhamdulilah, ada Pak Saksi Ginting yang ternyata mau merelakan lahannya untuk dibangun masjid. Salutnya, bapak ini agamanya adalah Nasrani. Beginilah besarnya toleransi di Karo ini,” ujar Ijeck.
Dalam kesempatan itu, Ijeck mengaku membawa tamunya dari Islam United Jogjakarta untuk melihat secara langsung toleransi beragama yang ada di Desa Merahe tersebut. “Mereka ingin melihat bagaimana toleransi agama di Karo, semoga toleransi di Karo ini jadi percontohan di seluruh Indonesia,” katanya.
Ijeck pun kembali mengisahkan keinginan Almarhum H Anif untuk membangun 99 masjid.
“Kebetulan almarhum memiliki amanah kepada kami anak-anaknya. Beliau sampaikan waktu itu lebih kurang 2 tahun sebelum wafat, kalau mau bangun 99 masjid. Coba kau bantu supaya cepat, saya sudah siapkan uangnya, selagi masih hidup, saya lagi persiapkan kematian saya kata Dadak. Saya bilang Dadak jangan bilang gitu. Berjalan waktu Alhamdulillah, sudah 24 masjid, ini masjid ke-25 dan sedang pembangunan beberapa masjid yang lain. Harapan kami, semoga bisa kami selesaikan,” katanya.
Menanggapi hal ini, warga Tanjung Merahe, Boleh Ngene Ginting menyampaikan sejak tahun 1991 dia tinggal di desa tersebut, baru kali ini ada masjid. “Selama ini kami salat di rumah, kalau Ramadan ada pakai rumah Pak Saksi Ginting, Alhamdulillah, ini dia wakafkan tanahnya buat dibangun masjid. Kami senang sekali, tak tahu mau bilang apa. Semoga Pak Ijeck dan keluarga sehat dan murah rezeki, Ramadan sebentar lagi semoga bisa kami pergunakan untuk ibadah,” ujarnya.
Diceritakannya, niat warga ingin membangun masjid sudah lama, namun terkendala dana.
“Dulu Pak Saksi Ginting itu nawari, bangunlah masjid di tanahku itu. Dia lihat ada gereja, tapi masjid tak ada jadi senang hatinya memberikan tanahnya. Baru kami pun buat proposal bantuan, akhirnya sampailah kabar itu ke Almarhum Pak Anif. Sebelumnya kami kalau Salat Jumat ke kampung sebelah, di Ujung Deleng,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang menyampaikan secara pribadi dan atas nama Pemerintah Kabupaten Madina berterima kasih sebesar-besarnya atas berdirinya masjid Al Musannif.
“Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Yayasan Haji Anif atas pembangunan masjid ini. Kami merasa terbantu terutama mewujudkan masyarakat sejahtera dan berkarakter religius,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Karo, tambahnya, terus mendukung segala bentuk pembangunan keagamaan di tengah-tengah masyarakat.
“Baik itu pembangunan spiritual, pembangunan karakter begitu juga pembinaan umat. Untuk itu pembangunan masjid ini perajut nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terlebih dalam kehidupan toleransi beragama,” katanya. (ril)