Medan (Pewarta.co) Shalat Tarawih berjamaah malam pertama Ramadhan 1443 Hijriah di Masjid Agung Jalan Pangeran Diponegoro Medan berlangsung khusyuk, Sabtu (2/4/2022) malam.
Ratusan kaum muslimin dan muslimat mengikuti shalat sunnat muakkad yang hanya ada di bulan Ramadhan ini dipimpin Imam Al Ustadz Al Hafidz HM Syukur Siregar SPdI, didahului shalat wajib Isya berjamaah.
Para pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Agung juga mengikuti ibadah ini antara lain H Yuslin Siregar, H Mahmuzar Darma yang akrab disapa Totok, H Abdullah Matondang, H Sofyan Yahya, H Muazad M Zein, Chairul Anwar Lubis dan Zulrizal.
Sebagian jamaah sudah berada di masjid kebanggaan masyarakat Sumut sejak Maghrib dan membawa bontot atau makanan yang mereka santap saat menunggu masuk waktu Shalat Isya. Usai Tatawih delapan rakaat, jamaah Shalat Witir berjamaah tiga rakaat. Pelaksanaan ibadah ini masih tetap dengan protokol kesehatan (prokes).
Shalat Tarawih malam pertama ini masih dilaksanakan di Gedung Masjid Agung yang lama karena Masjid Agung yang baru setelah ditinjau oleh BKM beberapa hari lalu belum memungkinkan dipergunakan, karena pengerjaan interior seperti pemasangan keramik masih mengeluarkan debu.
“Mohon pengertian jamaah. Namun dalam perkembangannya selama Ramadhan ini akan kita lihat apakah beberapa hari nanti sudah bisa kita gunakan masjid yang baru,” ujar Abdullah Matondang.
Memang sebelumnya Masjid Agung Medan yang baru, berdesain sangat megah dan luas berkapasitas 10.000 jamaah (setelah rampung), telah cdipersiapkan dapat digunakan untuk Shalat Tarawih pada bulan Ramadhan 1443 H ini.
Rencana Tarawih dan Witir yang diawali Shalat Isya Berjamaah di masjid yang baru ini merupakan tahun kedua setelah tahun lalu Shalat Tarawih dan Witir malam ke-2 Ramadhan 1442 H di Masjid Agung dilaksanakan dengan uji coba bangunan megah masjid baru kebanggaan masyarakat Sumut itu.
Gedung parkir yang berada di halaman belakang masjid saat ini sedang dalam pekerjaaan dan nantinya diperkirakan mampu menampung sekira 8000 kendaraan roda empat.
Masjid baru yang pembangunannya dimulai sejak tahun 2018 dengan Ketua Umum Pembangunan Edy Rahmayadi (kini juga menjabat Gubernur Sumut) maka diharapkan secara bertahap penyelesaian Masjid megah ini dapat segera tuntas.
Masjid Agung baru berlantai tiga dengan kapasitas nantinya mampu menampung sekira 10.000-an jamaah yang pada awal launching diperkirakan memerlukan biaya sekira Rp 450 milyar namun diperkirakan masih akan berkembang.
Masjid Agung baru yang direncanakan memiliki 2 menara masing-masing berketinggian 199 meter dan 99 meter ini dirancang menyambung dengan bangunan Masjid Agung yang lama. (red)