Medan (Pewarta.co)-Guna membangun peradaban, Prof Abdul Mu’ti menyebutkan diperlukan empat fondasi yaitu aqidah tauhid, ilmu, akhlak dan seni.
Penegasan itu disampaikan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Abdul Mu’ti dalam Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Auditorium Kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Jalan Kapt Mukhtar Basri Medan, Kamis (16/3/2023).
Milad ini dihadiri Ketua PW Muhammadiyah Sumut Prof Hasyimsyah Nasution, Rektor UMSU Prof Agussani MAP, Alumni IMM yang juga Wakil Ketua DPRD Sumut Rahmansyah Sibarani.
Kemudian DPD IMM Sumut, serta pengurus dan kader IMM se-Sumut dan komisariat se-UMSU.
Menurut Prof Mu’ti, peradaban diambil dari kata adab.
“Pilar pertama dari peradaban adalah iman, tauhid. Fondasi akidah semua hal dalam kehidupan. Aqidah tauhid membuat manusia menjadi optimistis dengan keadaan dan masa depan,” tegas Prof Abdul Mu’ti.
Lebih lanjut Prof Abdul Mu’ti menjelaskan, tauhid juga mengikat perbedaan-perbedaan.
“Tauhid melahirkan kesatuan kemanusiaan. Semua sama, tidak ada diskriminasi. Tidak boleh ada diskriminasi karena perbedaan kelas sosial, status, dan seterusnya,” jelasnya.
Masih dikatakan Prof Abdul Mu’ti, berikutnya atau yang kedua adalah fondasi ilmu.
“Ilmu itu bisa membangun mewujudkan apa yang menjadi imajinasi dan cita-cita mereka. Ilmu itu melebihi pengetahuan, ada imajinasi-imajinasi, melampuai batas-batas, keterbatasan fisik manusia juga. Manusia memiliki memiliki fitrah ilmu,” kata Abdul Mu’ti.
Sedangkan fondasi ketiga, ungkap Prof Abdul Mu’ti adalah akhlak.
“Akhlak menjadi pembeda atas peradaban yang dibangun atas fondasi pengetahuan belaka. Dia yang menjadi sebab bahwa ilmu dan teknologi bisa menjadi kemaslahatan bagi manusia. Kalau tidak, maka teknologi itu bisa menghasilkan kerusakan yang luar biasa,” ungkap Abdul Mu’ti.
Selain itu, Prof Abdul Mu’ti juga menambahkan, bagian penting akhlak bukan hanya berlaku secara individual melainkan kolektif.
“Ketaatan pada hukum, norma-norma, susila, sosial yang berlaku di masyarakat,” tambahnya.
Diterangkan Abdul Mu’ti, fondasi keempat atau yang terakhir adalah seni.
“Kalau tidak ada seni, akan senewen. Tidak ada cita rasa, membuat hidup lebih indah. Dia menjadi mengkreasi sesuatu,” terang Prof Abdul Mu’ti.
Peradaban adalah bagian dari keadaan yang mencerminkan keluhuran dan kejayaan suatu bangsa.
“Tema Milad IMM kali ini yaitu Bergerak Bersama Membangun Peradaban, menjadi penting. Apalagi di tengah meningkatnya materialisme, hedonisme dan individualisme yang saat ini menjadi konsern dari berbagai pihak,” kata Abdul Mu’ti memungkasi. (ril/rks)